Sudutkota.id – Sebuah video berdurasi 16 detik yang viral di media sosial memperlihatkan robohnya rumah-rumah di komplek villa di Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Namun di balik visual dramatis ambruknya villa-villa di Sumbersekar tersebut, ada sebuah cerita tentang keberanian untuk mengambil sebuah keputusan yang cukup berat.
Sadono Irawan, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang mengungkapkan, bahwa robohnya rumah-rumah villa di Sumbersekar itu adalah hasil kesepakatan antara pemilik dan pengembang.
“Karena tanahnya sudah tak stabil, dan potensi longsor sangat besar, pemilik dan pengembang sepakat untuk mengosongkan dan meratakan bangunan,” terang Sadono, Minggu (27/4/2025)
Sebelumnya, upaya pengurukan tanah telah dilakukan. Akan tetapi langkah tersebut justru memperparah retakan.
Tak ingin mengambil resiko lebih besar, keputusan sulit harus diambil. Yakni merelakan rumah-rumah villa di Sumbersekar tersebut dirobohkan.
Jam 03.00 WIB, dini hari, suara gesekan tanah dan gemuruh mulai terdengar. Rumah villa yang dulunya pernah dihuni, mulai diratakan dengan tanah.
Bukan karena dipaksa, tapi untuk diselamatkan dari bencana yang lebih buruk. Dan saat ini, BPBD Kabupaten Malang masih terus berkoordinasi untuk penanganan lanjutan.(mit)