Cegah Abrasi, Relawan Pelaku Wisata dan Perhutani Tanam Ratusan Mangrove di Pantai Sugu Kabupaten Malang

0
Ketua Relawan Dwi Juniarto saat menyerahkan bibit mangrove kepada Wakil ADM Perhutani KPH Malang Soekirno.(foto:dok. panitia)
Advertisement

Sudutkota.id – Perhutani bersama pelaku wisata Pantai 3 in 1, menggelar bakti sosial dengan menanam ratusan pohon mangrove di Pantai Sugu di Desa Bandungrejo, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.

Dalam kesempatan tersebut Perhutani KPH Malang dan puluhan relawan dari berbagai organisasi di Malang Raya, turut serta dalam kegiatan ini. Aksi ini sebagai bentuk kepedulian terhadap abrasi pantai serta upaya mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Ketua Relawan, Dwi Juniarto, yang juga merupakan pegiat pariwisata menegaskan, bahwa Indonesia memiliki salah satu hutan mangrove terluas di dunia. Pantai Sugu sendiri memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai ekowisata hutan mangrove dengan keanekaragaman hayati yang tinggi.

“Oleh karena itu, upaya pelestarian harus dilakukan secara berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam,” kata Juniarto, Minggu (23/2/2025).

Selain sebagai langkah konservasi, program penanaman mangrove ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dan wisatawan tentang pentingnya menjaga ekosistem pesisir.

“Mangrove berperan penting dalam mencegah abrasi, menyerap karbon, dan menjaga kualitas lingkungan. Dengan adanya program ini, diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat melalui pariwisata berbasis edukasi lingkungan,” terangnya.

Di bagian lain, Wakil Administratur Perhutani KPH Malang, Soekirno, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi. Ia menekankan bahwa meskipun jumlah pohon yang ditanam masih terbatas, namun langkah kecil ini adalah awal dari upaya besar dalam menyelamatkan pantai dari abrasi.

“Mangrove tidak hanya berfungsi sebagai pelindung pesisir, tetapi juga menghidupkan kembali ekosistem laut seperti kepiting dan biota lainnya yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat sekitar,” kata Soekirno.

Ia berharap, program ini tidak hanya berhenti pada penanaman saja. Tetapi juga dilanjutkan dengan pemeliharaan secara berkala.

“Saya mengusulkan adanya kegiatan pemeliharaan bersama dalam tiga hingga enam bulan ke depan. Untuk memastikan tanaman mangrove dapat tumbuh dengan baik dan memberikan manfaat optimal,” ujarnya.

Sementara Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Banyumeneng, Zainul Afkar, juga menyambut baik kegiatan ini.

“Saya berharap penanaman mangrove di Pantai Sugu dapat menjadi langkah awal bagi kelestarian dan keindahan wisata pesisir lainnya. Seperti Pantai 3 in 1 Banyumeneng yang juga dikelola oleh kelompok kami,” kata Zainul.

Dengan aksi nyata ini, Perhutani dan relawan menunjukkan bahwa pelestarian lingkungan bukan sekadar wacana, melainkan sebuah gerakan bersama untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.(SW)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here