Sudutkota.id – Aksi pencurian sepeda motor (curanmor) kembali menyasar wilayah permukiman padat di Kota Malang. Kali ini, upaya pelaku gagal total dan terekam jelas kamera pengawas (CCTV) di lingkungan Jalan Sumbersari Gang 4, RT 12 RW 01, Kelurahan Lowokwaru, pada Selasa malam (22/7/2025), sekitar pukul 20.00 WIB.
Dalam rekaman CCTV berdurasi sekitar satu menit yang kini beredar di grup WhatsApp warga, tampak dua pria datang berboncengan menggunakan sepeda motor. Salah satu dari mereka turun dan berjalan menuju sebuah motor matik yang terparkir di luar pagar rumah kos. Ia mengenakan pakaian gelap, topi, dan sandal jepit.
Pelaku lantas mencoba membobol kunci motor menggunakan kunci T. Namun, karena motor tersebut dikunci ganda oleh pemiliknya, usaha pelaku tidak berhasil. Sial bagi pelaku, kunci T justru tersangkut di motor dan tak bisa dicabut.
Melihat aksi mencurigakan itu, seorang warga dari dalam kos menyadari keberadaan pelaku. Panik, pelaku segera kabur naik ke motor rekannya yang telah standby di ujung gang. Mereka pun melarikan diri meninggalkan lokasi, bahkan tanpa sempat mengambil kembali kunci T yang masih menempel di motor.
Ketua RT 12, Sujito, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut bahwa motor yang menjadi sasaran bukan milik penghuni kos, melainkan milik teman dari salah satu anak kos perempuan yang tengah berkunjung.
“Kejadiannya sekitar jam delapan malam. Motor diparkir di luar pagar kos. Untung saja motornya dikunci ganda, jadi tidak bisa dibawa kabur. Pelaku panik dan kabur begitu ketahuan warga,” jelas Sujito saat dikonfirmasi sudutkota.id, Rabu malam (23/7/2025).
Menurut Sujito, ini bukan pertama kalinya kawasan tersebut jadi sasaran pencurian. Ketua RW 01, H. Choirudin, menyatakan wilayah RW 01 memang termasuk zona rawan curanmor di Kecamatan Lowokwaru.
“Selama tiga bulan terakhir, sudah ada delapan kejadian. Empat motor hilang, dan empat lainnya gagal digondol. Jadi bisa dibilang skor sementara 8-0,” kata Choirudin, menyindir kondisi keamanan lingkungan yang kian meresahkan.
Choirudin menambahkan, mayoritas kejadian terjadi malam hari dan menyasar penghuni atau tamu kos-kosan yang memarkir kendaraan tanpa pengamanan tambahan.
Sebagai upaya pencegahan, pihak RW dan RT telah mengeluarkan imbauan keras agar warga dan penghuni kos lebih waspada.
“Kami minta agar kendaraan diparkir di dalam halaman kos, pakai kunci ganda atau alarm. Jangan taruh sembarangan di luar pagar,” tegasnya.
Tak hanya imbauan, warga juga berencana meningkatkan patroli malam secara swadaya dan memperluas pemasangan CCTV di titik-titik rawan. Choirudin menyebut, laporan kejadian-kejadian sebelumnya juga sudah disampaikan ke pihak kepolisian.
“Kami berharap aparat lebih aktif patroli dan segera membongkar jaringan curanmor yang sering beraksi di sini. Banyak kos-kosan, banyak mahasiswa, pendatang, jadi mereka merasa area ini empuk untuk disasar,” pungkasnya.(mit)