Sudutkota.id– Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M., bersama Ketua TP PKK Kabupaten Malang, Hj. Anis Zaida Sanusi, dan didampingi oleh Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, melakukan kunjungan kerja ke Desa Pondokagung, Kecamatan Kasembon, pada Minggu (01/06/2025) pagi.
Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda rutin Pemkab Malang dalam mendukung sektor pertanian dan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Sanusi yang akrab disapa Abah Sanusi, melakukan panen perdana buah kelengkeng di kebun kelengkeng milik warga yang terletak di wilayah Desa Pondokagung.
Dalam panen itu menjadi perhatian Abah Sanusi, karena mampu menghasilkan kelengkeng unggulan dengan cita rasa yang manis dan kadar air yang rendah.
“Kami menyambut baik semangat petani lokal seperti Dudik yang sudah berani berinovasi dan memanfaatkan potensi daerah secara optimal. Intinya, Pemerintah Kabupaten Malang akan terus mendukung upaya pemberdayaan ekonomi desa melalui pertanian modern dan akses pemasaran digital,” ucapnya melalui keterangan tertulisnya.
Panen perdana ini juga turut dihadiri oleh sejumlah Kepala Perangkat Daerah Kabupaten Malang, Camat Kasembon, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Kasembon. Kehadiran para pejabat ini menunjukkan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap pengembangan sektor pertanian berbasis potensi lokal.
Kebun kelengkeng yang dipanen tersebut memiliki luas lahan sekitar 1 hektar dan ditanami jenis kelengkeng unggulan yang mulai dibudidayakan sejak beberapa bulan lalu. Jenis kelengkeng ini dikenal memiliki keunggulan dalam rasa dan nilai jual yang cukup tinggi di pasaran, sehingga berpotensi menjadi komoditas andalan baru dari wilayah Kasembon.
Pemilik kebun, Dudik Purwanto, menjelaskan kepada Bupati Malang bahwa kelengkeng tersebut dapat mulai dipanen hanya dalam waktu tujuh bulan setelah masa tanam.
“Kelengkeng ini termasuk yang paling cepat masa tanamnya pak cuma 7 bulan sudah bisa dipanen. Dari masa panen yang relatif singkat ini menjadi salah satu keunggulan yang bisa menarik minat petani lain untuk ikut membudidayakannya,” ungkapnya.
Dudik juga menyampaikan bahwa saat ini kelengkeng hasil panennya dipasarkan secara daring dengan harga berkisar antara Rp 50 ribu hingga Rp 70 ribu per kilogram. Dalam sehari, ia mengaku mampu menjual 50 hingga 70 kilogram kelengkeng, yang sebagian besar dikirim ke luar wilayah melalui pesanan online.
Dengan kehadiran langsung Bupati Malang, Dudik berharap eksistensi kebun kelengkeng miliknya bisa semakin dikenal luas, serta memberikan dampak positif terhadap peningkatan penjualan dan perluasan jaringan pemasaran.
“Harapannya kebun kami dikenal semakin luas, kami berencana untuk memperluas lahan tanam jika permintaan terus meningkat,” pungkasnya. (ris)