Sudutkota.id – Kekompakan warga yang tinggal di Perumahan Griyashanta Kota Malang untuk menolak jalan tembus, mendapat perlawanan. Ini terlihat dari beberapa banner liar yang terpasang di beberapa jalan.
Banner ‘seragam’ warna coklat dengan gambar tangan mengepal dan tulisan: “Jalan Tembus Griya Shanta untuk Masyarakat Umum” terpasang di jalan – jalan. Banner – banner itu dipasang di jembatan Jalan Vinolia, perlimaan Tunggulwulung hingga ke daerah Sawojajar.
“Tidak tahu siapa yang pasang. Sudah ada seminggu lebih terpasang. Saya juga nggak ngurusi banner – banner gak jelas begitu. Buat warga sini, nggak ada kepentingan sama sekali,” kata Supai, salah satu warga Jalan Vinolia.
Dikonfirmasi perihal banner – banner liar itu, juru bicara warga Perumahan Griyashanta, Sugiharso menegaskan tidak berefek pada warganya. “Kami biarkan saja. Nggak ngefek,” tegasnya kepada sudutkota.id, Minggu (23/11/2025).
Ia dan warga Perumahan Griyashanta malah mulai mewaspadai isu demo tandingan ratusan orang yang digelar, Selasa (25/11/2025) di PN Malang, atau berbarengan dengan sidang lanjutan gugatan class action No. 327/Pdt.G/2025/PN Mlg.
“Kami mendengar ada rencana demo tandingan. Kami malah melihat bahwa kepentingan oligarki sudah mendesak sehingga mungkin ada upaya – upaya mengerahkan orang berdemo. Artinya ini murni bukan kepentingan Pemkot Malang,” ujar Sugiharso melalui pesan WhatsApp.
