Sudutkota.id- Umat Islam di Indonesia akan mulai menjalani ibadah Puasa Ramadhan pada bulan Maret ini. Namun antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah kemungkinan memiliki pandangan masing-masing soal waktu awal Ramadhan.
Dikutip dari situs resmi NU Online, Perkiraan awal Ramadhan 1445 H menurut Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar NU (PBNU) KH Sirril Wafa menyatakan, pihaknya telah melakukan perhitungan awal Ramadhan 1445 H dengan pengamatan posisi hilal, baik dari sisi tinggi maupun elongasinya.
Berdasarkan hal tersebut, hilal puasa tidak mungkin dapat dirukyat atau dilihat pada 29 Sya’ban 1445 H atau Minggu (10/3/2024). Sehingga, Lembaga Falakiyah PBNU memperkirakan awal Ramadhan 1445 jatuh pada Selasa (12/3/2024).
“Jadi langkah ikmal/istikmal Sya’ban sebagaimana tertulis di almanak PBNU sudah benar. Insyaallah fix 1 Ramadhan 1445 H bertepatan dengan 12 Maret 2024,” jelas Sirril,
Di sisi lain, mengutip dari situs resmi Muhammadiyah. Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah menetapkan awal Ramadhan 1445 H jatuh pada Senin (11/3/2024). Hal Ini tertuang dalam Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1445 H yang terbit pada Januari 2024 lalu.
Penetapan awal Ramadan oleh Muhammadiyah ini berdasarkan metode Hisab Wujudul Hilal Hakiki. Menurut kriteria tersebut. Pada hari Ahad Legi, 29 Syakban 1445 H atau bertepatan dengan 10 Maret 2024 M, ijtimak jelang Ramadan 1445 H terjadi pukul 16:07:42 WIB. Pada saat matahari terbenam di Yogyakarta, Bulan berada di tinggi +00° 56′ 28″ (hilal sudah wujud). Hal ini berarti, pada hari yang sama, di wilayah Indonesia, Bulan tampak di atas ufuk saat matahari terbenam, kecuali di Wilayah Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.
Sedangkan berdasarkan situs resmi Kemenag, sidang isbat penentuan awal Ramadan 1445 H nantinya akan diadakan pada Minggu, 10 Maret 2024 mendatang mulai pukul 17.00 WIB yang akan melibatkan Tim Hisab dan Rukyat Kemenag, dan juga akan diikuti oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN); Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). (Ka)