Sudutkota.id – Arus lalu lintas (lalin) di Jalan Ir. Soekarno, Desa Beji, bakal berubah total mulai pekan depan. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Batu bersama instansi terkait resmi menyiapkan rekayasa lalu lintas sebagai dampak proyek pemasangan box culvert besar untuk pembangunan pedestrian dan jembatan di depan SMPN 3 Beji.
Kepala Dinas PUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat, mengatakan rekayasa ini tak bisa dihindari karena proses pemasangan melibatkan box culvert berbobot 36 ton yang harus diangkat dengan crane berkapasitas 100 ton. Dengan kondisi tersebut, seluruh aktivitas pengerjaan wajib dilakukan dalam situasi lalu lintas steril demi keamanan.
“Penutupan dilakukan malam hingga pagi hari agar tidak membebani aktivitas warga. Keselamatan pengguna jalan tetap menjadi prioritas,” ujarnya, Jumat (14/11/2025).
Pemasangan Double U Box (DUB) di depan SMPN 3 Beji dijadwalkan berlangsung Senin, 17 November hingga Kamis, 20 November 2025, mulai pukul 22.00 hingga 04.00 WIB. Selama enam jam setiap malam, ruas utama Ir. Soekarno akan ditutup total.
Arus kendaraan akan dialihkan ke jalur alternatif yang sudah disiapkan, termasuk pembagian alur di beberapa titik dengan sistem contraflow. Rekayasa ini dipilih untuk menekan potensi kemacetan mengingat jalan tersebut merupakan salah satu akses tersibuk menuju kawasan wisata Kota Batu.
“Rekayasa ini kami lakukan agar kemacetan bisa ditekan dan aktivitas masyarakat tetap berjalan,” kata Alfi.
Koordinasi Lintas Instansi
Rencana rekayasa lalin ini disusun melalui rapat koordinasi bersama Satlantas Polres Batu, UPT PJJ Provinsi Jawa Timur, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Dishub Kota Batu, pihak SMPN 3 Beji, serta perangkat kecamatan dan desa.
Seluruh pihak disebut telah menyepakati skema teknis agar pengalihan arus berjalan aman, terarah, dan tidak membingungkan pengendara, terutama pada jam rawan.
“Semua pihak terlibat penuh agar pelaksanaannya aman dan sesuai rencana,” tegas Alfi.
Dengan rekayasa ini, warga diimbau menyesuaikan waktu perjalanan, terutama pada malam hari, untuk menghindari antrean panjang di sekitar titik proyek. PUPR memastikan informasi pengalihan arus akan dipasang sejak jauh hari melalui rambu, papan pemberitahuan, dan petugas di lapangan.
