Sudutkota.id – Malang menimpa seorang asisten rumah tangga (ART) berinisial HNF (21) asal Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Ia diduga jadi korban penganiayaan dan penyekapan oleh majikannya berinisial HMN (45), warga Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Informasi yang beredar, HNF dipukul dan dijambak oleh majikannya gara-gara anjing peliharaannya mati. Penyebabnya karena anjing tersebut tidak diberi makan. Dan kejadian itu berlangsung pada 28 September 2024 lalu.
Kematian anjing tersebut membuat sang majikan marah besar. Dan melampiaskan kemarahannya pada korban. Karena korban yang diminta merawat anjingnya.
Bahkan korban yang sudah setahun bekerja itu, juga sempat dikunci di dalam rumah dan tak diberi makan. Yang terjadi pada 30 September 2024 lalu.
“Keponakan saya sampai saat ini masih mengalami trauma dan depresi akibat penyiksaan itu,” kata Supandi, paman korban kepada awak media, Jumat (4/10).
Supandi menceritakan, keponakannya sudah 1 tahun berkerja sebagai ART di rumah pelaku. Dan tinggal serumah di kawasan Kecamatan Sukun, Kota Malang. Selain melakukan pekerjaan rumah, korban juga diminta untuk merawat anjing peliharaannya
“Anjing peliharaan pelaku pada 28 September 2024 lalu, tak sengaja memakan obat tumbuhan. Itu yang menyebabkan anjingnya mati,” terang Supandi
Karena kejadian itu, selama 2 hari berturut-turut korban tidak boleh keluar dari rumah. Bahkan kirban tidak diberi makan sampai lemas.
Sedangkan penganiayaan terhadap keponakannya, lanjut Supandi, terjadi pada Senin (30/9) malam. Pelaku memukul bagian kepala keponakannya dengan tangan kosong hingga menjambak rambutnya.
Mengalami penganiayaan itu, korban merasa tidak kuat. Hingga ia sempat meminta bantuan temannya. Dan melapor ke keluarga korban. Kemudian bersama-sama datang ke rumah HMN untuk menolong HNF.
“Kondisinya seperti depresi berat dan menangis terus seperti ketakutan. Sekarang masih opname di RSSA,” pungkas Supandi.
Karena tidak terima, pihak keluarga melaporkan kejadian ini ke Polres Malang Kota.
Saat dikonfirmasi, Kasi Humas Polres Malang Kota Ipda Yudi Risdiyanto membenarkan telah menerima laporan tersebut. Dan kini tengah menyelidikinya.
“Benar, pihak keluarga korban sudah bikin laporan secara resmi dan telah mengirimkan permintaan visum ke RSSA,” kata Yudi.
Dan saat ini pihak Kepolisian masih menunggu hasil visumnya. Sedangkan korban hingga saat ini belum bisa hadir untuk dimintai keterangan. Karena masih menjalani perawatan.(Mt)