Daerah

AKBP Danang: Sinergi Jadi Kunci Polres Malang Mantapkan Respon Cepat Hadapi Bencana

32
×

AKBP Danang: Sinergi Jadi Kunci Polres Malang Mantapkan Respon Cepat Hadapi Bencana

Share this article
AKBP Danang: Sinergi Jadi Kunci Polres Malang Mantapkan Respon Cepat Hadapi Bencana
APEL: Kapolres Malang, AKBP Danang Setiyo P.S. meninjau apel kesiapsiagaan bencana bersama BPBD dan TNI di Lapangan Polres Malang, Rabu (5/11/2025).(foto:sudutkota.id/ris)

Sudutkota.id – Tingginya intensitas bencana di Kabupaten Malang sepanjang tahun 2025 menjadi perhatian serius Polres Malang. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat, hingga Oktober 2025 telah terjadi 356 kejadian bencana, mulai dari angin kencang, tanah longsor, hingga gempa bumi.

“Kami mencatat, bencana paling banyak berupa gempa bumi kecil yang terjadi hampir setiap minggu,” ujar Kapolres Malang, AKBP Danang Setiyo P.S, Rabu (5/11/2025).

Dari jumlah tersebut, gempa bumi menempati angka tertinggi dengan 170 kejadian, disusul 72 tanah longsor, 58 angin kencang, 37 pohon tumbang, dan 19 banjir. Meski sebagian besar tidak menimbulkan korban jiwa, kerugian material diperkirakan mencapai lebih dari Rp 700 Juta.

“Angka ini menunjukkan bahwa Kabupaten Malang memiliki risiko bencana yang cukup tinggi dan butuh kesiapsiagaan ekstra,” kata AKBP Danang.

Untuk itu, Polres Malang memperkuat sinergi dengan berbagai pihak seperti TNI, BPBD, Satpol PP, Damkar, PLN, dan PMI dalam menghadapi potensi bencana. Kolaborasi ini dilakukan untuk mempercepat langkah tanggap darurat di lapangan.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri, karena penanganan bencana butuh koordinasi cepat antarinstansi,” tutur AKBP Danang.

Sinergi lintas sektor ini diwujudkan melalui sejumlah langkah konkret, seperti apel kesiapsiagaan bencana, patroli di wilayah rawan, hingga latihan gabungan evakuasi. Selain itu, Polres Malang bersama BPBD juga memperkuat posko komunikasi di setiap kecamatan agar informasi bencana dapat segera diterima oleh petugas.

“Kami ingin setiap laporan bencana bisa ditangani maksimal dalam waktu sesingkat mungkin,” jelas AKBP Danang.

Selain memperkuat sistem respons darurat, Polres Malang juga aktif mengedukasi masyarakat agar memiliki kesadaran dan kesiapan menghadapi bencana. Edukasi ini dilakukan melalui kegiatan sosialisasi di desa-desa serta pemasangan spanduk peringatan di titik-titik rawan.

“Kami dorong masyarakat agar tidak panik dan tahu langkah-langkah dasar penyelamatan diri,” ungkap AKBP Danang.

Ia menambahkan, kondisi geografis Kabupaten Malang yang terdiri dari daerah pegunungan, pesisir, dan dataran rendah membuat wilayah ini masuk dalam kategori tinggi risiko bencana di Jawa Timur. Oleh karena itu, peta rawan bencana telah disusun untuk mempermudah langkah pencegahan.

“Kami sudah petakan wilayah yang rawan longsor dan banjir agar langkah pencegahan bisa lebih terarah,” ujar AKBP Danang.

Menutup pernyataannya, Kapolres Malang menegaskan bahwa kesiapsiagaan tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat, tetapi juga masyarakat. Ia berharap partisipasi warga dalam setiap upaya mitigasi dapat menekan dampak bencana di masa mendatang.

“Kami ingin masyarakat menjadi bagian dari sistem tanggap bencana, karena kesadaran dini bisa menyelamatkan banyak nyawa,” tegas AKBP Danang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *