Trump Bekukan Bantuan Militer AS ke Ukraina Setelah Perselisihan dengan Zelensky

0
Anggota angkatan bersenjata Ukraina menembakkan peluru dari Howitzer M777 ke garis depan di Wilayah Kharkiv, Ukraina. (foto: Reuters/Gleb Garanich)
Advertisement

Sudutkota.id- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump telah memutuskan untuk menghentikan semua bantuan militer ke Ukraina setelah mengalami perselisihan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat lalu. Hal itu dikatakan oleh seorang pejabat Gedung Putih pada hari Senin (3/2) waktu setempat.

“Pilihan ini diambil karena Presiden Trump kini mengutamakan perdamaian. Kami membutuhkan komitmen dari mitra kami juga. Kami akan melakukan peninjauan terhadap bantuan yang kami berikan untuk memastikan kontribusinya pada solusi,” terangnya seperti dikutip dari Reuters.

Belum ada tanggapan dari Zelensky hingga saat ini di luar jam kerja. Tindakan ini terjadi setelah Trump menunjukkan perubahan kebijakan AS terhadap Ukraina dan Rusia sejak Januari.

Trump kini mengambil sikap yang lebih lembut terhadap Moskow setelah konfrontasi dengan Zelensky di Gedung Putih pada Jumat lalu, di mana Trump menyoroti kurangnya ucapan terima kasih Zelensky terkait dukungan AS dalam perang melawan Rusia.

Pada Senin, Trump kembali menegaskan bahwa Zelensky harus lebih menghargai dukungan Amerika. Trump menanggapi dengan marah laporan Associated Press yang menyebutkan pernyataan Zelensky bahwa akhir perang masih jauh.

“Hal ini merupakan pernyataan terburuk dari Zelensky yang kami tidak akan toleransi lagi!” tulis Trump di Truth Social.

Meski demikian, Trump juga memberikan isyarat bahwa kesepakatan mineral Ukraina masih bisa disetujui. Sementara itu, para pemimpin Eropa mengusulkan gencatan senjata dalam perang Rusia dengan Ukraina

Trump melihat kesepakatan mineral sebagai cara AS untuk mendapatkan pengembalian sebagian dari dana bantuan finansial dan militer yang telah diberikan kepada Ukraina sejak tiga tahun lalu saat invasi Rusia.

Ketika ditanya apakah kesepakatan tersebut telah batal, Trump menyebut kesepakatan tersebut sebagai “kesepakatan hebat bagi kami” dan menyatakan bahwa ia akan memberikan informasi lebih lanjut pada Selasa malam dalam pidatonya di hadapan sidang gabungan Kongres.

Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal menyatakan bahwa pihaknya masih memiliki sumber daya untuk memperkuat pasukannya.

“Militer dan pemerintah kita memiliki kemampuan untuk mempertahankan situasi di depan,” ujarnya.

Shmyhal mengucapkan terima kasih kepada AS dan menekankan bahwa pihaknya menginginkan kerja sama yang saling menguntungkan.

“Kami akan tetap bekerja sama dengan AS melalui semua jalur yang tersedia dengan damai. Kami hanya punya satu rencana – menang dan bertahan. Kami akan menang, atau rencana B akan ditulis oleh orang lain,” ujarnya pada konferensi pers.

Sementara itu, Kremlin menyambut penghentian bantuan militer ke Ukraina sebagai langkah terbaik menuju perdamaian, walaupun masih menunggu konfirmasi dari tindakan Trump.

Sebelumnya, Ukraina telah bergantung pada bantuan militer dari AS dan Eropa untuk menahan musuh yang lebih besar dan bersenjata selama tiga tahun peperangan yang telah menelan korban di kedua pihak dan merusak kota-kota Ukraina. (Ka)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here