Sudutkota.id – Tekanan harga bahan pokok yang masih dirasakan masyarakat mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Malang kembali melakukan intervensi pasar melalui Gerakan Pangan Murah (GPM).
Kegiatan ini akan digelar di Halaman Kantor Kelurahan Penanggungan, pada Rabu (31/12/2025), mulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB.
Gerakan tersebut dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang sebagai upaya menahan laju kenaikan harga pangan serta menjaga daya beli masyarakat di tingkat kelurahan.
Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi, menegaskan bahwa Gerakan Pangan Murah dihadirkan untuk memberikan alternatif belanja dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan harga pasar. Ia pun mengimbau warga Kelurahan Penanggungan agar memanfaatkan momen ini.
“Melalui Gerakan Pangan Murah ini, masyarakat bisa mendapatkan bahan pangan pokok dengan harga yang lebih rendah dari harga pasaran. Kami harap warga Penanggungan bisa memanfaatkan kesempatan ini,” ujar Slamet,saat dikonfirmasi sudutkota.id, Selasa (30/12/2025) sore.
Dalam kegiatan tersebut, sejumlah komoditas strategis akan dijual dengan harga khusus, di antaranya:
Beras premium 5 kilogram dijual sekitar Rp60.000–Rp62.000 per kemasan.
Beras medium sekitar Rp52.000–Rp55.000 per 5 kilogram.
Minyak goreng kemasan 1 liter dijual sekitar Rp14.000–Rp15.000.
Gula pasir dijual sekitar Rp15.000 per kilogram.
Telur ayam ras sekitar Rp26.000–Rp27.000 per kilogram.
Tepung terigu sekitar Rp10.000–Rp11.000 per kilogram.
Serta mie instan dengan harga di bawah harga eceran tertinggi (HET).
Harga tersebut dinilai lebih murah dibandingkan harga pasar yang saat ini masih fluktuatif, khususnya pada komoditas beras dan minyak goreng.
Seluruh bahan pangan disediakan melalui kerja sama dengan Badan Pangan Nasional, Perum Bulog, perbankan, serta distributor dan produsen pangan.
Meski dijual dengan harga terjangkau, Dispangtan menegaskan adanya pembatasan jumlah pembelian pada setiap komoditas. Kebijakan ini diterapkan untuk menghindari pembelian berlebihan dan memastikan pemerataan manfaat bagi warga.
Gerakan Pangan Murah ini sekaligus menjadi cerminan bahwa stabilitas harga pangan masih menjadi tantangan tersendiri. Dengan membawa pasar murah langsung ke lingkungan kelurahan, Pemkot Malang berharap tekanan ekonomi masyarakat dapat dikurangi, meski bersifat sementara.
“Ke depan, kegiatan seperti ini akan terus kami lakukan secara berkala dan menyasar wilayah lain di Kota Malang sebagai bagian dari pengendalian inflasi daerah,” pungkas Slamet.




















