Daerah

Wali Kota Malang Tegaskan Pentingnya Kesiapsiagaan Kolektif Warga Hadapi Bencana

36
×

Wali Kota Malang Tegaskan Pentingnya Kesiapsiagaan Kolektif Warga Hadapi Bencana

Share this article
Wali Kota Malang Tegaskan Pentingnya Kesiapsiagaan Kolektif Warga Hadapi Bencana
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat berfoto bersama jajaran pimpinan OPD, Forkopimda, dan para relawan kebencanaan usai pelaksanaan Apel Simulasi Bencana 2025 di Kota Malang.(foto:sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat membuka kegiatan Apel Simulasi Bencana Tahun 2025 yang diikuti ratusan relawan, potensi SAR kelurahan, organisasi masyarakat, serta berbagai klaster kebencanaan Kota Malang, Sabtu (15/11/2025).

Kegiatan yang di gelar di Lapangan Amprong itu, turut dihadiri perwakilan DPRD Kota Malang, unsur Forkopimda, Polresta Malang Kota, Kwarcab Kota Malang, Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, para camat dan lurah, hingga jajaran kepala perangkat daerah.

Dalam sambutannya, Wahyu menegaskan bahwa perkembangan Kota Malang sebagai kota yang dinamis dan modern tidak boleh membuat masyarakat lengah terhadap berbagai potensi bencana.

“Resiko seperti gempa bumi, banjir, tanah longsor, dan ancaman lainnya adalah sesuatu yang nyata. Karena itu upaya pencegahan, penanggulangan, dan mitigasi harus kita perkuat secara kolektif. Ini tanggung jawab kita semua,” tegasnya.

Ia menilai kegiatan simulasi memiliki nilai strategis yang besar, karena melatih koordinasi lintas sektor sekaligus meningkatkan kemampuan masyarakat merespons keadaan darurat.

Wali Kota menekankan bahwa penanggulangan bencana tidak akan berhasil bila dilakukan sendiri-sendiri. Diperlukan kolaborasi erat antara pemerintah daerah, Polri, TNI, dunia usaha, akademisi, relawan, dan masyarakat.

“Melalui latihan ini, kita menguatkan koordinasi antara pemerintah, Polri, relawan, dan seluruh unsur pentahelix. Kemampuan merespon cepat, bertindak tepat, dan bekerja sama dengan solid sangat menentukan dalam mengurangi dampak bencana,” ungkap Wahyu.

Ia mengapresiasi BPBD Kota Malang dan seluruh pihak yang telah menyiapkan kegiatan ini. Wahyu berharap seluruh peserta mengikuti simulasi dengan sungguh-sungguh.

Wahyu juga menyinggung kondisi perubahan iklim yang semakin tidak menentu. Hujan berintensitas tinggi, cuaca ekstrem, serta potensi gempa bumi disebut sebagai ancaman nyata yang harus diantisipasi.

“Setiap warga harus mengetahui jalur evakuasi, tindakan pertolongan pertama, dan langkah-langkah ketika menghadapi situasi darurat. Kesadaran ini harus dibangun terus-menerus,” ujarnya.

Menurutnya, kesiapsiagaan harus ditanam sejak usia dini, melalui pendidikan, organisasi kepemudaan, dan berbagai lembaga sosial. Dengan begitu, budaya mitigasi bencana bisa menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari warga Kota Malang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *