Sudutkota.id – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Malang, pada Minggu malam (2/11/2025) mengakibatkan lantai rumah milik warga di Jalan Buring Dalam, Kelurahan Oro-Oro Dowo, Kecamatan Klojen, ambrol. Rumah tersebut diketahui milik Anik, warga RT 14 RW 08.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 23.00 WIB, sesaat setelah hujan lebat mengguyur kawasan Klojen. Berdasarkan keterangan warga, sekitar pukul 23.10 WIB terdengar suara keras dari arah rumah Anik. Saat diperiksa, sebagian lantai rumah sudah ambrol ke bawah. Diduga, ambrolnya lantai disebabkan pondasi rumah yang retak dan tergerus air deras dari aliran saluran di bawah bangunan.
Ketua RW 08, Buyung, mengatakan, sebelumnya warga sudah menyadari adanya retakan pada bagian pondasi rumah, namun belum sempat diperbaiki karena menunggu cuaca membaik.
“Tadi malam hujan deras sekali, airnya deras mengalir lewat bawah rumah. Tidak lama, langsung terdengar suara ambrol. Untung tidak ada korban,” katanya.
Usai kejadian, warga segera melapor kepada ketua RT dan diteruskan ke Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta pihak kelurahan. Tak lama kemudian, petugas gabungan dari BPBD Kota Malang, TNI, Polri, dan perangkat kelurahan datang ke lokasi untuk memastikan kondisi rumah dan keamanan warga sekitar.
Pada Senin pagi (3/11/2025), sekitar pukul 09.00 WIB, Anggota Komisi C DPRD Kota Malang, Sony Rudiwiyanto, turun langsung meninjau lokasi kejadian. Ia didampingi Lurah Oro-Oro Dowo Solikin SE, Babinsa Sertu Arif D dan Sertu Agus S, Bhabinkamtibmas Aiptu Novianto, anggota BPBD Angga, Ketua RW 08 Buyung, Ketua RT 14 Sugiarto, serta Keltang Oro-Oro Dowo Beni.
Dalam tinjauannya, Sony melihat langsung kondisi rumah yang sebagian lantainya sudah amblas dan dinding bagian bawah tampak menggantung. Ia meminta agar dinas teknis segera melakukan survei dan langkah cepat untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.
“Kalau dilihat dari lokasi, ini bukan hanya soal pondasi rumah, tapi juga sistem drainase di sekitar Buring Dalam yang perlu dikaji ulang. Air deras yang mengalir di bawah rumah bisa menggerus pondasi, apalagi kalau saluran mampet atau pecah,” jelas Sony.
Ia menambahkan, pemerintah perlu memberikan perhatian khusus terhadap rumah-rumah warga yang berdiri di tepi aliran air atau saluran drainase tua. Menurutnya, kondisi ini berpotensi menyebabkan longsor kecil atau ambrol jika curah hujan tinggi terus terjadi.
Sementara itu, Lurah Oro-Oro Dowo, Solikin SE, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) serta BPBD Kota Malang untuk segera melakukan pengecekan teknis dan penanganan darurat.
“Langkah awal, kami sudah tutup sementara akses di sekitar rumah agar tidak ada warga yang mendekat. Kami juga sudah laporkan ke dinas terkait untuk segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” kata Solikin.
Petugas BPBD juga telah melakukan pendataan dan pemeriksaan struktur tanah di sekitar lokasi. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerusakan pada bagian lantai dan pondasi cukup parah, sehingga penghuni sementara diminta mengungsi ke rumah kerabat terdekat untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.



















