Olahraga

Piala Wali Kota Malang Cup, Magnet Sport Tourism yang Menghidupkan Ekonomi Kota

70
×

Piala Wali Kota Malang Cup, Magnet Sport Tourism yang Menghidupkan Ekonomi Kota

Share this article
Piala Wali Kota Malang Cup, Magnet Sport Tourism yang Menghidupkan Ekonomi Kota
Kejuaraan Sepatu Roda Piala Wali Kota Malang Cup 2025, sebuah ajang yang tidak hanya memacu adrenalin, tetapi juga menghidupkan ekonomi dan wisata Kota Malang.(foto:sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Jalan Kertanegara, Kota Malang, tepat di depan Bank Panin, berubah menjadi lintasan balap penuh semangat selama tiga hari, sejak Kamis hingga Minggu (7-10/8/2025).

Ratusan atlet dari berbagai kota di Indonesia memacu kecepatan dalam Kejuaraan Sepatu Roda Piala Wali Kota Malang Cup 2025, sebuah ajang yang tidak hanya memacu adrenalin, tetapi juga menghidupkan ekonomi dan wisata Kota Malang.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi, menegaskan bahwa event ini telah menjadi magnet besar.

“Kalau lomba dengan usia dini seperti ini, otomatis orang tua dan keluarganya ikut datang. Event ini disambut sangat positif oleh Bapak Wali Kota Malang, dan tahun depan kualitasnya akan terus ditingkatkan,” ujarnya, Minggu (10/8/2025).

Dampak ekonomi yang ditimbulkan sangat terasa. Tahun lalu, perputaran uang selama event ini sudah signifikan, dan tahun ini dengan jumlah peserta yang lebih banyak, dampaknya makin besar.

“Beberapa hotel penuh, kuliner laris, oleh-oleh khas Malang meningkat penjualannya, hingga jasa transportasi ikut terdongkrak. Multiplier effect-nya luar biasa,” paparnya.

Fenomena ini mirip dengan sport tourism di kota-kota besar seperti Bandung dan Yogyakarta, di mana agenda tahunan olahraga mampu mendatangkan wisatawan domestik sekaligus memperkuat brand kota.

“Bedanya, Malang punya keunggulan kombinasi antara event olahraga dan daya tarik wisata alam serta budaya. Ini yang membuat nilai jualnya unik,” tambah Baihaqi.

Baihaqi juga mengungkapkan rencana besar Wali Kota Malang untuk menaikkan level kejuaraan ini dengan menggelar marathon sepatu roda sejauh 42 kilometer.

“Kalau berhasil, ini akan jadi yang pertama di Indonesia, bahkan bisa jadi daya tarik Asia Tenggara. Dampak ekonominya pasti luar biasa,” ujarnya.

Tak hanya lomba, panitia juga tengah merancang integrasi event dengan promosi wisata unggulan seperti Kampung Warna-Warni Jodipan, Kampung Tridi, hingga wisata kuliner legendaris. Pengurus dari tingkat kota hingga desa akan dilibatkan untuk memastikan sinergi berjalan maksimal.

Minggu siang, suasana puncak kemeriahan terasa saat ribuan penonton memadati lintasan. Sorak-sorai membahana, kamera ponsel menangkap momen-momen dramatis, dan suasana pusat kota benar-benar hidup.

Dengan tren sport tourism yang sedang naik daun di berbagai belahan dunia, Piala Wali Kota Malang Cup kini punya peluang besar menjadi agenda olahraga sekaligus wisata berskala nasional, bahkan internasional.

“Event seperti ini bukan hanya memanaskan lintasan, tapi juga memanaskan roda ekonomi kota,” tutup Baihaqi.(mit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *