Sudutkota.id – Sebanyak 515 atlet pencak silat dari 36 kabupaten/kota se-Jawa Timur resmi turun bertanding dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur (Jatim) IX/2025.
Ajang bergengsi ini terselenggara atas kolaborasi antara Pengurus Provinsi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Timur dan panitia Porprov IX Jatim, dengan Kota Malang yang bertindak sebagai tuan rumah.
Tak hanya menjadi panggung unjuk kemampuan teknik bela diri tradisional, gelaran ini juga sarat nilai budaya, sportivitas dan kebanggaan daerah.
Total ada 20 kelas pertandingan yang dilombakan, mencakup kategori laga putra-putri dan seni (tunggal, ganda, dan regu), yang akan dibagi ke dalam tiga sesi tiap harinya, pagi, siang, dan malam.
Remaja putra dan putri bertanding dalam kelas-kelas berjenjang, mulai dari 45 kg hingga 85 kg ke atas.
Kategori Seni, tunggal (individu), ganda (dua pesilat), dan regu (tiga pesilat) yang memperagakan jurus dengan koreografi tingkat tinggi.
Sebagai tuan rumah, Kota Malang menurunkan 32 atlet putra-putri terbaik yang akan berlaga di 22 nomor pertandingan. Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi, memastikan dukungan penuh kepada para atlet.
Ia hadir langsung dalam seremoni pembukaan dan memberikan semangat kepada para pesilat Kota Malang yang siap berlaga di depan publiknya sendiri.
“Kami berharap atlet-atlet Kota Malang bisa tampil maksimal. Bertanding di rumah sendiri tentu menjadi keuntungan tersendiri karena mereka sudah terbiasa dengan kondisi venue dan lingkungan,” kata Baihaqi saat ditemui awak media, Senin (30/6).
Tak hanya secara teknis, dukungan mental dari keluarga, suporter, dan masyarakat juga diyakini akan menjadi kekuatan tambahan yang signifikan.
Dalam kesempatan itu, Baihaqi menegaskan bahwa target realistis Kota Malang adalah bisa masuk ke jajaran lima besar perolehan medali Porprov, bahkan jika memungkinkan menempel ketat Kota Surabaya yang dikenal sebagai rival utama.
“Kita harus manfaatkan momen ini semaksimal mungkin. Ini rumah kita, ini medan kita. Saya yakin atlet kita punya kapasitas untuk bersaing dan mencetak emas,” tegasnya.
Sebagai bentuk apresiasi konkret, Disporapar telah menyiapkan bonus Rp 10 Juta untuk peraih emas kategori perorangan. Sedangkan untuk nomor beregu, perhitungannya akan dilakukan setelah seluruh pertandingan selesai, dengan mempertimbangkan komposisi dan kemampuan keuangan daerah.
“Kalau emas perorangan langsung kita berikan Rp 10 Juta. Untuk beregu, nanti kita hitung ulang setelah Porprov selesai, agar proporsional,” lanjutnya.
Porprov bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga menjadi media untuk menunjukkan identitas dan potensi generasi muda daerah. Baihaqi menyebut, keberhasilan dalam ajang ini akan menjadi kebanggaan bersama dan mencerminkan kualitas pembinaan atlet daerah.
“Ini bukan sekadar pertandingan. Ini panggung untuk menunjukkan bahwa Kota Malang punya generasi berprestasi dan bermental juara. Mari kita dukung bersama-sama,” pungkas Baihaqi.(mit)