Sudutkota.id – Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB FORKI), Marsekal TNI (Purn) Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto, S.I.P., menyampaikan pesan kebangsaan yang kuat kepada seluruh insan karate dalam pembukaan kejuaraan Shoto Kai Open Piala President of Shoto Kai ke-2, Jumat (11/7/2025) di GOR Ken Arok, Kota Malang.
Menurut Hadi, kejuaraan ini bukan sekadar ajang kompetisi antar perguruan, tetapi juga momentum strategis untuk mengevaluasi kualitas pembinaan serta mempersiapkan atlet menuju kancah internasional.
“Pengalaman sebelumnya menjadi cermin bagi kita. Meskipun sudah mencapai peringkat kedua, kita masih punya banyak pekerjaan rumah. Ada 24 perguruan yang kini punya inisiatif membina atlet secara lebih serius. Ini harus kita dukung bersama,” ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya membangun semangat persatuan dan melepaskan ego sektoral.
“Kalau kita bertanding ke luar negeri, kita tidak lagi membawa nama perguruan, tapi membawa nama Indonesia. Fokus kita adalah merah putih. Bendera itu harus berkibar di podium dunia. Kita harus satu suara, satu tujuan,” ujar Hadi disambut tepuk tangan para peserta dan ofisial.
Mantan Panglima TNI ini juga memberi penekanan bahwa semua pihak dalam dunia karate baik atlet, pelatih, juri, maupun wasit harus saling mendukung dalam ekosistem pembinaan.
“Kita harus saling mengakui dan menghormati kompetensi. Pelatih yang bagus harus kita dorong. Wasit dan juri yang profesional harus kita beri ruang. Karena semuanya punya peran dalam melahirkan juara yang akan mengharumkan nama bangsa,” tambahnya.
Kejuaraan Shoto Kai Open Piala President ke-2 ini diikuti oleh 26 kontingen dari 9 perguruan, dengan total 810 atlet yang bertanding dalam 302 kelas festival dan 508 kelas open. Pertandingan berlangsung selama dua hari, yaitu Sabtu-Minggu (12-13/7/2025) di GOR Ken Arok, salah satu gedung olahraga terbesar di Kota Malang.
Ratusan atlet muda dari berbagai daerah tampak antusias mengikuti kejuaraan ini. Selain sebagai ajang adu teknik, even ini juga menjadi ajang silaturahmi antar perguruan serta menjadi tolok ukur perkembangan pembinaan karate di daerah.
Ketua panitia pelaksana , Marthin Imanuel menyebutkan bahwa kejuaraan ini terbuka untuk berbagai kategori usia, mulai dari usia dini hingga dewasa, dan berlangsung dengan dukungan penuh dari FORKI Kota Malang serta Pemerintah Kota Malang.
“Antusias peserta sangat tinggi. Ini menunjukkan gairah karate di Indonesia masih sangat kuat, dan Kota Malang siap menjadi tuan rumah berbagai kejuaraan karate berskala nasional hingga internasional,” ujarnya.
Ajang ini juga diharapkan menjadi bagian dari proses seleksi dan pencarian bibit unggul karateka Indonesia yang ke depan bisa memperkuat tim nasional dan membawa pulang medali di ajang internasional seperti SEA Games, Asian Games, maupun World Karate Federation Championship.(mit)