Sudutkota.id – Sebanyak 126 mahasiswa baru tahun ajaran 2025–2026 resmi menerima beasiswa dari BAZNAS. Hal ini ditandai dalam penandatanganan kerja sama antara BAZNAS dan perguruan tinggi di wilayah Kabupaten Malang, Rabu (30/7/2025), di pendopo kabupaten.
Bupati Malang dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menekankan bahwa kerja sama ini bukan sekadar penyaluran dana, tetapi bagian dari gerakan besar untuk membangun masa depan generasi muda.
“Ini bukti bahwa zakat, infak, dan sedekah yang dikelola secara profesional dapat menjadi pilar penting dalam pembangunan manusia,” tegas Bupati.
Menurutnya, pendidikan adalah jalan utama untuk keluar dari jurang kemiskinan. Ia mengambil konsep kausalitas dalam kehidupan, bahwa apa yang ditanam, itulah yang akan dituai.
“Siapa yang belajar dengan sungguh-sungguh, kelak akan menuai kehidupan yang lebih baik,” kata Bupati.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga mengutip ayat Al-Qur’an sebagai pengingat pentingnya ilmu pengetahuan.
“Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan. Maka pendidikan menjadi kewajiban untuk semua warga Kabupaten Malang,” ucapnya.
Bupati Malang turut memuji program pemerintah pusat yang memberi perhatian besar pada peningkatan kualitas pendidikan dasar dan menengah. Menurutnya, pondasi pendidikan yang kuat harus dibangun sejak dini. Agar generasi muda siap menghadapi tantangan masa depan. “Anak-anak kita harus menjadi SDM yang siap bersaing secara global,” tuturnya.
Ia juga menyoroti keberadaan sekolah-sekolah unggulan seperti Sekolah Rakyat dan Sekolah Taruna Nusantara di Kabupaten Malang. Sekolah-sekolah tersebut tidak hanya memberikan pendidikan gratis lewat beasiswa, tapi juga menjamin kualitas dan kedisiplinan yang tinggi.
“Kabupaten Malang beruntung memiliki sekolah seperti ini, semua biaya ditanggung negara,” kata Bupati.
Cerita pribadi Bupati pun turut disampaikan, sebagai gambaran kondisi pendidikan beberapa tahun silam. Ia mengenang saat mengunjungi beberapa SD dan SMP, di mana banyak siswa belum mampu membaca dan menulis dengan lancar.
“Saat itu saya merasa prihatin, ada siswa kelas enam yang tidak bisa membaca, bahkan untuk membaca huruf hijaiyah saja kesulitan,” ucapnya.
Namun kini, ia bersyukur karena upaya peningkatan mutu pendidikan telah menunjukkan hasil. Beberapa siswa SD di Kendalpayak bahkan telah menghafal hingga 9 juz Al-Qur’an.
“Ini buah dari kerja keras bersama, dan saya ingin semua sekolah di Kabupaten Malang bisa melahirkan generasi cerdas dan berakhlak mulia,” pungkasnya.(ris)