Sudutkota.id – Suasana Alun-Alun Kota Batu pada Sabtu (20/9) pagi terasa berbeda. Ribuan relawan dari berbagai instansi hingga komunitas tumpah ruah, bukan sekadar untuk aksi bersih-bersih dalam rangka World Cleanup Day 2025, tetapi juga menyaksikan momen penting: peluncuran logo resmi Hari Jadi Kota Batu ke-24.
Momentum ini menjadi unik karena perkenalan logo baru tidak dilakukan secara formal di ruang tertutup, melainkan beriringan dengan semangat menjaga lingkungan. Wali Kota Batu, Nurochman, menegaskan bahwa peringatan hari jadi kali ini tidak boleh sebatas seremoni tahunan.
“Ini bukan sekadar perayaan, tetapi penegasan identitas kita. Kota Batu adalah kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. Dengan logo baru, kita satukan semangat menjaga lingkungan sebagai energi bersama,” ujarnya, Senin 22 September 2025.
Logo Hari Jadi ke-24 Kota Batu mengusung tagline “Sedoyo Sae”, yang bermakna semua baik, semua bersatu, dan semua memberi kebaikan. Filosofi ini mencerminkan masyarakat Batu yang heterogen namun mampu hidup harmonis dan bergotong royong.
Angka 24 ditampilkan dinamis, menggambarkan Kota Batu yang semakin dewasa dan siap menghadapi tantangan pembangunan. Warna cerah dalam desain melambangkan keindahan alam, keramahan warga, serta kekuatan pariwisata, sementara ornamen di dalamnya menjadi simbol komitmen menjaga lingkungan.
Bagi Pemkot Batu, peluncuran logo ke-24 bukan sekadar simbol grafis, melainkan penanda arah pembangunan kota. Dengan filosofi “Sedoyo Sae”, diharapkan seluruh elemen masyarakat bergerak bersama menuju Kota Batu yang lebih maju, sejahtera, dan ramah lingkungan.
“Logo ini akan kita bawa sebagai pengingat, bahwa setiap langkah pembangunan harus memberi kebaikan untuk semua,” tuturnya.
World Cleanup Day di Kota Batu melibatkan 79 instansi dan lebih dari 10 ribu relawan, yang berhasil mengumpulkan 3,3 ton sampah hanya dalam sehari. Tak hanya itu, Pemkot juga membagikan 2.400 paket kompos kepada warga, sekolah, dan komunitas lingkungan, sebagai langkah mendorong budaya pengelolaan sampah berkelanjutan.
“Gerakan ini harus terus kita rawat. Hari jadi Kota Batu tidak boleh meninggalkan limbah, tapi justru menghasilkan manfaat,” ujar Cak Nur sapaanya.
Kegiatan ini turut dihadiri Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto, Ketua TP PKK Kota Batu Siti Faujiah Nurochman, Ketua Bidang 2 TP PKK Kota Batu Ridha Heli Suyanto, jajaran Forkopimda, CEO CooSae Rakhmad Hardianto, Sekda Kota Batu Drs. Zadim Effiensi, M.Si, para kepala OPD, serta tokoh masyarakat. Kehadiran mereka memperkuat komitmen kolaborasi antara pemerintah, komunitas, hingga pelaku usaha dalam menjaga lingkungan.