Sudutkota.id– Universitas Muhammadiyah Malang menggelar wisuda ke-119. Dengan menghadirkan Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan Prof. Agusman. Selain memotivasi para mahasiswa, ia juga menyampaikan orasi ilmiah mengenai pembiayaan digital.
Dalam paparannya, Agusman menegaskan bahwa layanan pembiayaan kini tidak lagi terbatas pada perbankan konvensional, tetapi merambah ke model peer-to-peer lending dan platform digital lain yang lebih cepat, mudah dan murah. Data per Juni 2025 menunjukkan, pembiayaan digital telah melibatkan lebih dari 160 juta pengguna dengan nilai penyaluran menembus Rp83 triliun.
Menurutnya, fenomena ini membuka peluang besar bagi inklusi keuangan, khususnya bagi UMKM yang selama ini kesulitan memperoleh akses pembiayaan. Namun, di sisi lain terdapat tantangan yang tidak bisa diabaikan, mulai dari risiko gagal bayar, lemahnya literasi keuangan, hingga ancaman kebocoran data dan kejahatan siber.
“Digitalisasi keuangan bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan. Generasi muda harus harus hadir sebagai penggerak inovasi agar pembiayaan digital memberi manfaat,” ungkap Agusman.
Dengan ilmu dan keberanian, tantangan bisa diubah menjadi peluang untuk memberdayakan UMKM. Termasuk mendorong ekonomi hijau, dan memperkuat keuangan syariah.
Sambutan positif juga datang dari Prof. Erwin Akib, M.Pd., Pd.D. anggota Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang hadir mewakili PP Muhammadiyah. Ia menyampaikan bahwa capaian UMM dalam berbagai bidang merupakan bukti nyata komitmen kampus ini untuk terus bertransformasi menjadi universitas kelas dunia.
Menurutnya, akreditasi unggul dan inovasi penyelesaian studi melalui karya monumental tanpa skripsi adalah langkah progresif yang mencerminkan keberanian UMM dalam merespons kebutuhan zaman.
“Keberhasilan UMM bukan hanya milik institusi, melainkan juga menjadi kebanggaan Persyarikatan Muhammadiyah,” ucap Erwin Akib.
Ia menilai UMM telah menunjukkan diri sebagai kampus yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga menanamkan karakter Islami.
“Alumni UMM diharapkan mampu menjadi pionir perubahan, menghadirkan solusi bagi masyarakat, dan memberi kontribusi nyata bagi bangsa,” sambung Erwin Akib.
Sementara itu, Rektor UMM, Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., menegaskan para wisudawan harus menjadi pribadi thrivers yang tangguh secara emosional, kuat secara mental, dan mampu memberi makna dalam setiap langkah kehidupan. Menurutnya, generasi muda memiliki tanggung jawab besar dalam mengarahkan perjalanan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
Pentingnya integritas dan kecerdasan digital di tengah perubahan yang serba cepat. Ia menilai bahwa alumni UMM harus menjadi agen inovasi yang tidak hanya mengejar kesuksesan pribadi, tetapi juga berkontribusi bagi kemaslahatan masyarakat.
“Perubahan zaman menuntut adaptasi cepat, visi jauh ke depan, dan semangat untuk terus belajar,” pungkasnya. (ded)