
Sudutkota.id – Warga sekitar rumah yang berada di Jalan Pelabuhan Tanjung Emas 11 RT 07 RW 02 Kelurahan Bangkalan Krajan, Kecamatan Sukun, Kota Malang, mendadak heboh. Ini setelah si nyonya rumah dikejutkan munculnya ular piton di atap dapur rumahnya.
Diketahui, pemilik rumah di alamat tersebut adalah Kamsi Riyanto (55). Munculnya ular piton itu awal diketahui saat isteri Kamsi hendak memasak di dapur, pada Kamis (20/2/2025) pagi. Ketika sedang berada di dapur, ia dikejutkan dengan penampakan ular di atas dapurnya.
Sontak ia lari ketakutan dan minta tolong ke suaminya dan tetangganya untuk menangkap ular tersebut. Akan tetapi sang suami juga tidak berani menangkap ular jenis piton tersebut.
“Karena saya nggak berani menangkapnya bersama tetangga sekitarnya, saya langsung menghubungi pihak Damkar Kota Malang untuk membantu proses evakuasi ular ini,” ujar Kamsi, Kamis (20/2).
Edi Susanto, Komandan Regu dari Rescue Semut Ireng UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Kota Malang, yang mendapatkan laporan langsung bergerak.
“Mendapatkan laporan sekitar pukul 10.50 WIB dan langsung bergerak ke lokasi dengan tiga personel serta satu unit kendaraan operasional. Dengan jarak tempuh sekitar 5,9 kilometer, tim tiba di lokasi sekitar 11.05 WIB dan segera memulai proses evakuasi satu menit kemudian,” terang Edi, Kamis (20/2) siang.
Setelah itu, petugas menemukan ular piton bersembunyi di bagian atas atap dapur. Dengan menggunakan grab stick dan hook, petugas menangkap ular tersebut dengan hati-hati agar tidak membahayakan warga sekitar. Dalam waktu enam menit, ular berhasil diamankan ke dalam wadah khusus.
Sebelum meninggalkan lokasi, petugas juga memberikan edukasi singkat kepada warga mengenai cara menghadapi ular jika kembali ditemukan di permukiman.
“Kami mengimbau warga tetap tenang dan segera menghubungi petugas jika menemukan hewan liar yang berbahaya. Jangan mencoba menangkap sendiri karena bisa berisiko,” pungkasnya.(AD)