Daerah

Wali Kota Wahyu Tegaskan Penguatan Sistem Gawat Darurat di Peringatan HKN

8
×

Wali Kota Wahyu Tegaskan Penguatan Sistem Gawat Darurat di Peringatan HKN

Share this article
Ada nada tegas, saat Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM berbicara di hadapan jajaran tenaga kesehatan dalam acara bertajuk “Sinergi dan Kolaborasi Penguat Layanan Gawat Darurat” di The Aliante Hotel, Kamis (13/11/2025).
Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M., saat menyampaikan sambutan. (foto: sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id– Ada nada tegas, saat Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM berbicara di hadapan jajaran tenaga kesehatan dalam acara bertajuk “Sinergi dan Kolaborasi Penguat Layanan Gawat Darurat” di The Aliante Hotel, Kamis (13/11/2025).

Acara itu digelar bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61, sekaligus menjadi ajang pemberian apresiasi kepada tim medis yang berjasa besar selama Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX Tahun 2025.

Namun di balik tepuk tangan dan seremoni penghargaan, terselip pesan keras dari sang wali kota yaitu sistem kegawatdaruratan di Kota Malang tidak boleh puas diri.

Wahyu Hidayat menegaskan, kesuksesan Porprov bukan akhir, melainkan awal dari pekerjaan besar dalam memperkuat pelayanan darurat terpadu.

“Jangan lengah setelah Porprov. Kesiapsiagaan medis itu bukan hanya untuk acara besar, tapi untuk kehidupan sehari-hari warga. Kita tidak boleh terlambat menolong satu nyawa pun,” tegas Wahyu.

Ia menyoroti pentingnya kecepatan respons dan sinergi antar-lini kesehatan—mulai dari rumah sakit, puskesmas, hingga klinik yang menurutnya masih perlu diperkuat.

“Tim kesehatan sudah luar biasa di Porprov, tapi kita tidak boleh berhenti di situ. Malang harus punya sistem darurat yang bisa diandalkan setiap waktu,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Husnul Muarif, MKes, menyebut momentum HKN ini menjadi ajang refleksi dan pembenahan.

“Acara ini bukan sekadar seremoni, tapi juga cara kami mengukur kesiapan sistem gawat darurat di Kota Malang. Kita belajar dari Porprov, dan hasilnya harus jadi pijakan untuk memperbaiki sistem ke depan,” ujar Husnul.

Dinas Kesehatan Kota Malang, kata dia, telah mengerahkan 28 rumah sakit, 77 klinik, 16 puskesmas, dan 1 Layanan Kesehatan Daerah (Lakesda) selama Porprov IX. Semua fasilitas itu dikoneksikan dalam sistem siaga darurat di tiap venue pertandingan.

“Kerja keras mereka patut diapresiasi, tapi tantangan sesungguhnya justru di luar Porprov, saat warga menghadapi kondisi darurat tanpa sorotan publik,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *