Sudutkota.id – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat meninjau langsung progres revitalisasi Alun-Alun Merdeka Kota Malang, Kamis (30/10/2025). Dalam kunjungan tersebut, Wahyu memastikan pengerjaan proyek berjalan sesuai rencana dan bahkan lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan.
“Alhamdulillah, progresnya sampai hari ini masih sesuai target, malah melampaui dari rencana awal. Kalau dilihat dari jadwal, seharusnya baru 3 sekian persen, tapi sudah mencapai 4 persen. Artinya pelaksanaan di lapangan cukup cepat dan efektif,” ujar Wahyu.
Wahyu menegaskan bahwa revitalisasi ini dilakukan tanpa menebang atau memangkas pohon besar di kawasan Alun-Alun Merdeka. Menurutnya, seluruh proses penataan dilakukan berdasarkan gambar dan konsep yang sudah disetujui sejak awal.
“Tidak ada pohon besar yang ditebang. Semua sesuai gambar yang sudah kita sepakati. Jadi, ini murni penataan ulang, bukan mengganti karakter taman kota. Kita tetap jaga kesejukan dan hijaunya Alun-Alun,” tegasnya.
Ia juga menambahkan, kehadiran Alun-Alun Merdeka versi baru ini nantinya diharapkan menjadi ruang publik yang lebih nyaman, aman, dan ramah keluarga, tanpa kehilangan nilai historis yang telah melekat di hati warga Malang.
“Kita ingin warga punya ruang publik yang lebih representatif, tapi tetap punya nuansa lama yang khas. Jangan sampai kehilangan ruh Alun-Alun Merdeka yang jadi tempat berkumpul semua kalangan,” ujar Wahyu menambahkan.
Sementara itu, Yuda Widita, selaku perencana dari PT Rino, mengungkapkan bahwa proyek revitalisasi ini merupakan hasil dari riset dan masukan langsung masyarakat. Menurutnya, konsep yang diusung bukan sekadar mempercantik, tetapi memperkuat fungsi taman sebagai ruang sosial.
“Kami memulai perencanaan dengan survei dan penyebaran angket ke masyarakat yang sering beraktivitas di sekitar alun-alun. Selama satu minggu, kami kumpulkan masukan warga tentang bagian mana yang perlu diperbaiki,” terang Yuda.
Dari survei tersebut, dua area yang paling banyak mendapat perhatian adalah area tengah dan playground anak-anak. Banyak warga mengeluhkan fasilitas permainan yang rusak dan permukaan tanah yang tidak rata.
“Sebagian besar responden meminta perbaikan playground karena sudah banyak alat yang rusak dan lapangan bermain yang licin. Maka dari itu, kami fokuskan revitalisasi pada area tersebut. Kami juga tambahkan satu equipment besar yang akan menyambung dengan wahana lama supaya anak-anak punya lebih banyak pilihan bermain,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan penguatan struktur taman utama dan memperbaiki beberapa fasilitas pendukung seperti bangku taman, jalur pedestrian, hingga penerangan malam hari. “Konsepnya bukan mengubah wajah lama, tapi memperkuat fungsi dan memperbaiki yang sudah ada agar lebih aman dan modern,” imbuh Yuda.
Yuda menegaskan, proyek revitalisasi ini ditargetkan selesai dalam 105 hari kerja. Jika tidak ada kendala cuaca, maka pada akhir Januari atau awal Februari 2026 Alun-Alun Merdeka sudah bisa dibuka kembali untuk warga.
“Kalau kontraknya selesai 23 Januari, tapi harapannya bisa lebih cepat. Meski masuk musim hujan, kami upayakan progres tetap stabil supaya masyarakat bisa segera menikmati hasilnya,” pungkasnya.
Proyek revitalisasi Alun-Alun Merdeka ini dilaksanakan melalui program CSR dari Bank Jatim dengan pendampingan teknis dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang.



















