Sudutkota.id – Pemerintah Kota Malang menggelar Rapat Koordinasi Pemantauan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di Ruang Sidang Balai Kota Malang, Jumat (12/9/2025). Pertemuan strategis ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Malang beserta jajaran Forkopimda, serta Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Bidang Aparatur dan Pelayanan Publik, Anwar Harun Damanik, S.STP, M.M.
Dalam paparannya, Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M, menegaskan bahwa situasi kota tetap terkendali pasca aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu. Respons cepat pemerintah daerah bersama aparat keamanan dinilai berhasil mencegah timbulnya gangguan serius.
“Keamanan kota ini tetap kondusif. Tidak ada hal-hal yang membuat warga tidak aman atau tidak nyaman. Justru saat libur panjang kemarin, Kota Malang tetap dipadati wisatawan. Itu bukti kepercayaan masyarakat bahwa Malang aman untuk dikunjungi,” kata Wahyu.
Ia menjelaskan, langkah-langkah yang ditempuh Pemkot Malang sejalan dengan arahan Kementerian Dalam Negeri mengenai 11 langkah penguatan Kamtibmas. Pemerintah berkomitmen tidak hanya bersifat reaktif, tetapi konsisten menjalankan upaya pengamanan secara berkelanjutan.
“Yang paling penting adalah kesinambungan. Tidak hanya saat ada kejadian saja, tapi terus-menerus kita jalankan, terutama Siskamling. Dengan partisipasi masyarakat, keamanan akan lebih kuat. Pemerintah hadir memfasilitasi, aparat mengamankan, dan warga ikut menjaga lingkungannya,” ujarnya.
Dari hasil Rakor, Pemkot Malang bersama jajaran Forkopimda menyepakati sejumlah langkah strategis, diantaranya, peningkatan patroli malam hari di titik-titik rawan untuk memastikan keamanan warga.
Penguatan sistem keamanan lingkungan (Siskamling) dengan mendorong keterlibatan aktif masyarakat di tingkat RT dan RW.
Optimalisasi forum komunikasi masyarakat untuk menampung aspirasi warga secara cepat sebelum berkembang menjadi potensi gangguan.
Koordinasi lintas sektor antara Pemkot, Polri, TNI, dan tokoh masyarakat agar penanganan masalah bisa lebih komprehensif.
Pendekatan persuasif kepada kelompok masyarakat yang menyampaikan aspirasi, sehingga tercipta komunikasi yang sehat tanpa gesekan.
Wali Kota Wahyu berharap, hasil Rakor ini bisa memperkuat kolaborasi yang sudah terjalin. “Dengan konsistensi langkah bersama, saya optimistis Malang akan terus menjadi kota yang aman, nyaman, dan kondusif. Keamanan adalah pondasi pembangunan kita,” tegasnya.
Staf Ahli Mendagri, Anwar Harun Damanik menyampaikan apresiasi atas langkah cepat Pemkot Malang dalam merespons dinamika yang muncul. Menurutnya, Malang mampu menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam menjaga stabilitas sosial.
“Dinamika masalah pasti ada, termasuk munculnya aspirasi masyarakat. Namun yang terpenting adalah bagaimana pemerintah daerah menjawab aspirasi itu dengan tindakan konkret. Di Malang kita lihat, langkah cepat diambil sehingga situasi kembali normal,” jelas Anwar.
Ia menambahkan, di sejumlah daerah masih ada potensi kerawanan tinggi, namun Malang justru berhasil menunjukkan pola penanganan yang efektif.
“Tujuan 11 langkah penguatan Kamtibmas dari Bapak Menteri adalah deteksi dini dan antisipasi agar dinamika yang ada tidak mengganggu jalannya pemerintahan. Malang berhasil melaksanakan itu,” pungkasnya.



















