Sudutkota.id – Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, memimpin langsung patroli cipta kondisi di wilayah Kota Malang, Senin (2/9/2025). Kegiatan ini melibatkan aparat TNI–Polri, Aparatur Sipil Negara (ASN), Linmas, hingga komunitas driver ojek online (ojol). Ratusan peserta ikut serta dalam konvoi yang menyusuri sejumlah ruas jalan utama kota.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Wijaya Saleh Saputra, menegaskan bahwa patroli ini merupakan bentuk sinergi nyata antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat.
“Kegiatan ini sekaligus menunjukkan kebersamaan. Bahwa Kota Malang siap menjaga kondusivitas, baik melalui aparatur pemerintah maupun partisipasi masyarakat,” jelasnya, Selasa (2/9/2025).
Wijaya menambahkan, kegiatan patroli di lapangan tentu berpotensi menimbulkan kepadatan arus lalu lintas. Namun, hal itu disebutnya sebagai konsekuensi yang tidak bisa dihindari.
“Kami memohon maaf apabila ada sedikit gangguan kelancaran lalu lintas. Tujuan utama kami adalah memastikan keamanan dan ketertiban tetap terjaga. Situasi kondusif jauh lebih penting bagi seluruh warga,” katanya.
Patroli dimulai dari halaman Balai Kota Malang, lalu rombongan bergerak ke arah Jalan Mojopahit. Dari sana, konvoi melintas ke Jalan Rajabali, kemudian berlanjut ke Jalan Semeru dan masuk ke Jalan Bromo hingga tiba di kawasan Polresta Malang Kota.
Dari Polresta, rombongan melanjutkan perjalanan menuju SPBU di kawasan Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL). Setelah itu, arak-arakan menuju ke SMPN 5 Malang, sebelum akhirnya diarahkan ke wilayah Bunulrejo. Dari titik Bunulrejo, rombongan kemudian belok kanan menuju ke depan Markas Denpom dan terus bergerak ke arah barat, melewati kawasan Lapangan Rampal.
Untuk rute kembali, konvoi diarahkan melalui Jalan Urip Sumoharjo, lalu masuk ke Jalan Trunojoyo, dan berakhir kembali di halaman Balai Kota Malang sebagai titik finish. Sepanjang perjalanan, petugas Dishub melakukan pengaturan lalu lintas di persimpangan untuk meminimalisasi dampak kepadatan.
Menurut Wijaya, keterlibatan berbagai elemen masyarakat seperti ASN, Linmas, hingga driver ojol menjadi bukti bahwa upaya menjaga keamanan bukan hanya tanggung jawab aparat semata.
“Dengan adanya partisipasi semua pihak, masyarakat semakin merasa memiliki tanggung jawab yang sama terhadap ketertiban Kota Malang,” ujarnya.
Patroli cipta kondisi ini diharapkan mampu memberikan rasa aman bagi masyarakat serta menjadi pesan moral bahwa keamanan kota tidak bisa diwujudkan sendiri, melainkan dengan kerja sama dan kebersamaan.



















