Sudutkota.id – Sejumlah wajah muda tampak berbaris rapi di halaman Balai Kota Malang, Senin (2/6/2025) pagi. Mereka adalah Duta Pancasila Paskibraka Indonesia (DPPI) angkatan pertama, yang resmi dilantik di Kota Malang.
Pelantikan dilakukan langsung oleh Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat. Dalam sambutannya, Wahyu menyebut langkah ini sebagai wujud nyata komitmen Kota Malang dalam membumikan nilai-nilai ideologi negara kepada generasi muda.
“Duta Pancasila Paskibraka pertama kali dilantik oleh saya hari ini, dan ini merupakan bagian dari ketentuan BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila),” ujar Wahyu.
“Mereka ini adalah kader bangsa. Sebelum menjadi duta pun, mereka sudah digembleng secara karakter, disiplin, dan mentalitas. Maka saat ini mereka kita beri mandat, bukan hanya sebagai simbol, tetapi sebagai penggerak nilai-nilai Pancasila di masyarakat,” sambungnya.
Kota Malang menjadi salah satu dari lima daerah di Jawa Timur yang telah melantik Duta Pancasila, bersama Lamongan, Batu, Ngawi, dan satu kabupaten lainnya. Secara nasional, hanya enam kabupaten/kota yang menggelar pelantikan serentak dalam momentum Hari Lahir Pancasila tahun ini.
Menurut Wahyu, keberadaan DPPI menjawab kebutuhan akan ruang pembinaan berkelanjutan bagi para alumni Paskibraka, yang sebelumnya kerap tercerai tanpa wadah.
“Dulu setelah mereka mengibarkan bendera, selesai begitu saja. Tapi dengan DPPI, mereka dihimpun, didampingi, dan diberi ruang untuk tetap aktif, tidak hanya sebagai simbol seremoni, tapi juga sebagai agen nilai.”imbuh Wahyu.
Ferry Devina, pengembang teknologi pembelajaran ahli media dari BPIP, menjelaskan bahwa anggota DPPI merupakan alumni Paskibraka yang telah mengibarkan bendera pada 17 Agustus dan/atau 1 Juni, serta telah mengikuti pendidikan ideologi Pancasila (diklat PIP).
Setelah itu, mereka diberi tanggung jawab untuk menjadi penyampai nilai-nilai Pancasila, mulai dari lingkup kecil seperti komunitas pemuda, hingga ruang publik yang lebih luas.
“Mereka menjadi penguat, sekaligus pengingat, bahwa Pancasila itu hidup, bukan sekadar teks,” kata Ferry.
Kepala Kesbangpol Kota Malang, Ali, menambahkan bahwa peran DPPI juga menyentuh ruang digital. Menurutnya, literasi bermedia sosial yang berlandaskan nilai Pancasila adalah salah satu hal krusial yang diemban para duta.
“Sekarang semuanya digital. Maka penting bagi mereka untuk mengingatkan publik bagaimana bersosial media yang baik menurut nilai-nilai Pancasila. Misalnya, soal persatuan, soal keadilan, dan soal hak yang sama bagi setiap manusia,” ungkap Ali.
Ali menyebut, pembinaan terhadap para duta masih belum menyerap anggaran khusus dan sementara ini melekat dalam program ideologi kebangsaan yang dikelola Kesbangpol.
Saat ini, tujuh orang pengurus inti telah dilantik, mewakili angkatan Paskibraka 2024. Mereka akan bertugas hingga pelantikan generasi berikutnya pada Agustus 2025. Jumlah anggota aktif DPPI Kota Malang sendiri diperkirakan mencapai 25 hingga 29 orang, yang tersebar di berbagai komunitas.
Wali Kota Wahyu berharap para Duta Pancasila ini tak hanya menjadi wajah baru dari semangat kebangsaan, tapi juga menjadi motor penggerak nilai-nilai luhur di tengah zaman yang semakin kompleks.
“Di tengah tantangan zaman, ketika batas informasi nyaris tanpa saring, mereka inilah penjaga nilai,” ucapnya.
“Kalau generasi muda tidak disentuh, tidak diberi ruang untuk menghayati Pancasila secara kontekstual, maka kita sedang kehilangan satu generasi bangsa. Dan itu tidak boleh terjadi.”tutup Wahyu.(mit)