Pemerintahan

Wali Kota Malang: Jangan Kendor Setelah Terima SK, Harus Tingkatkan Kinerja dan Profesionalisme

52
×

Wali Kota Malang: Jangan Kendor Setelah Terima SK, Harus Tingkatkan Kinerja dan Profesionalisme

Share this article
Wali Kota Malang: Jangan Kendor Setelah Terima SK, Harus Tingkatkan Kinerja dan Profesionalisme
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat bersama jajaran Forkopimda dan pejabat Pemkot Malang berfoto bersama ratusan peserta dalam kegiatan Pembinaan P3K jenjang TK, SD, dan SMP di Gedung Islamic Center Kota Malang, Sabtu (25/10/2025).(foto:sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Suasana Gedung Islamic Center Kota Malang, pada Sabtu (25/10/2025), pagi tampak semarak. Ratusan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) jenjang TK, SD, dan SMP berkumpul mengikuti kegiatan pembinaan bersama Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, yang hadir langsung sebagai keynote speaker.

Kegiatan ini menjadi kelanjutan dari penyerahan SK P3K beberapa waktu lalu. Namun kali ini, nuansanya berbeda. Kegiatan ini jadi momentum penguatan semangat dan tanggung jawab baru bagi para pegawai yang telah resmi menjadi bagian dari aparatur Pemkot Malang.

Dalam arahannya, Wali Kota Wahyu Hidayat menekankan pentingnya menjaga semangat kerja dan meningkatkan profesionalisme. Menurutnya, status P3K bukan hanya soal pengakuan formal, tetapi juga tanggung jawab moral untuk memberikan kinerja terbaik bagi masyarakat Kota Malang.

“Ini kelanjutan dari penyerahan SK kemarin. Karena sekarang mereka sudah memiliki kepastian legalitas, maka nilai kinerjanya harus meningkat. Mereka punya tanggung jawab dan target kerja yang jelas, yang nanti akan kita nilai sesuai perjanjian kerja,” tegas Wahyu di hadapan para peserta pembinaan.

Ia mengingatkan agar para P3K tidak terjebak dalam zona nyaman setelah menerima SK. Justru, kata Wahyu, momentum ini harus dijadikan dorongan untuk bekerja lebih giat dan menunjukkan profesionalisme yang lebih tinggi.

“Jangan sampai setelah menerima SK, malah kinerjanya turun. Harusnya justru lebih semangat. Karena sekarang semuanya sudah ada target dan indikator kinerja. Ini bukan sekadar status, tapi tanggung jawab yang harus dijalankan,” ujarnya.

Wahyu juga mengingatkan bahwa sistem perjanjian kerja memiliki konsekuensi evaluasi. Artinya, jika kinerja tidak sesuai harapan, maka status tersebut bisa saja dievaluasi sesuai ketentuan masa kontrak.

“Kalau nanti P3K-nya kendor, kita akan nilai. Karena ini sistem perjanjian kerja, ada batas waktunya. Kalau target tidak tercapai, tentu akan jadi bahan evaluasi. Ini yang harus benar-benar disadari,” tambahnya dengan nada tegas.

Lebih lanjut, Wali Kota juga menyoroti pentingnya menumbuhkan kekompakan di antara seluruh pegawai lintas dinas dan instansi. Ia menyebutkan, jumlah P3K di tiap dinas memang berbeda-beda, namun semangat kebersamaan harus tetap dijaga.

“Kalau di Dinas Kependudukan jumlahnya paling banyak, di Satpol PP ada 20 orang, di BPBD ada 9 orang. Walaupun berbeda jumlah, semangatnya harus sama. Harus ada kesadaran dan tanggung jawab bersama. Tidak boleh ada yang jalan sendiri-sendiri,” ujar Wahyu.

Wahyu juga menyinggung pentingnya menjaga kualitas pelayanan publik, terutama di sektor pendidikan yang menjadi garda terdepan pembinaan karakter generasi muda. Menurutnya, tenaga pendidik dan pegawai di sekolah memiliki peran vital dalam membangun citra pelayanan pemerintah yang humanis dan profesional.

“Saya minta tenaga pendidik tetap menjaga etika, disiplin, dan semangat belajar. Karena kalian ini menjadi contoh langsung bagi peserta didik. Profesionalisme tidak hanya diukur dari kemampuan, tapi juga dari keteladanan,” imbuhnya.

Selain pembinaan materi motivasi, kegiatan tersebut juga diisi dengan sesi pengarahan dari sejumlah pejabat Pemkot Malang terkait peningkatan kompetensi, disiplin kerja, serta mekanisme penilaian kinerja berbasis target capaian (WBD dan Saper BD).

Kepala BKPSDM Kota Malang menyampaikan, pembinaan ini akan menjadi agenda rutin bagi seluruh P3K di berbagai jenjang, sebagai upaya menjaga ritme kinerja dan penyesuaian dengan sistem administrasi pemerintahan modern.

Dengan nada optimistis, Wahyu menutup arahannya dengan ajakan agar para P3K tidak sekadar bekerja secara administratif, tetapi juga berorientasi pada pelayanan publik yang berdampak langsung pada masyarakat.

“Mari sama-sama kita jaga semangat dan integritas. SK sudah diterima, sekarang waktunya menunjukkan kerja nyata. Kota Malang butuh pegawai yang tidak hanya hadir di jam kerja, tapi juga hadir dengan hati,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *