Sudutkota.id – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar upacara kemerdekaan 17 Agustus. Dalam refleksinya, Rektor UMM Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., menegaskan bahwa aktualisasi semangat kemerdekaan harus diwujudkan. Salah satunya dengan pengabdian di berbagai bidang, utamanya pendidikan Perguruan Tinggi.
“UMM memiliki tanggung jawab besar dalam menyiapkan generasi emas yang tak hanya berilmu, tetapi juga berdaya saing tinggi dan berkarakter yang kuat,” kata Nazar.
Berdasarkan data BPS tahun 2024, Indonesia tengah berada pada fase bonus demografi dengan 68 persen penduduk usia produktif dari toral 286 juta jiwa. Angka ini diproyeksikan meningkat hingga 70% pada periode 2030-2045, yang digadang-gadang sebagai puncak bomus demografi RI.
“Ini merupakan momentum emas untuk melahirkan bangsa yang mandiri, inovatif, serta mampu menghasilkan kemajuan signifikan di berbagai sektor kehidupan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Nazar juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai modal utama. Program-program pendidikan harus berfokus pada penguasaan teknologi, inovasi, kreativitas, pelatihan keterampilan, hingga pemebentukan etos kerja yang kokoh. Tak hanya itu, menurutnya pembangunan berkelanjutan dalam bidang kesehatan, lingkungan serta kepemimpinan dan manajerial juga menjadi prasyarat bagi bangsa yang maju.
“Jika tekad ini diwujudkan dengan sungguh-sungguh, kita optimistis indeks modal manusia Indonesia dapat meningkat dari 0,56 menjadi 0,73 di masa mendatang. Tantangan terbesar tentu adalah penciptaan lapangan kerja produktif di tengah ketidakpastian ekonomi global,” sambungnya.
Pada era disrupsi dan digitalisasi yang menuntut generasi muda untuk lebih adaptif, kreatif, dan inovatif, adalah satu keniscayaan. Nazar berharap UMM dapat menjadi pusat lahirnya energi kolektif bangsa untuk menghadapi perubahan zaman.
“Hal ini hanya dapat dicapai melalui proses pendidikan tinggi yang berkualitas tinggi dan kolaboratif,” tuturnya.
Di sisi lain, UMM juga mengapresiasi penuh pencapaian dan dedikasi sivitas akademika yang telah berbakti pada bangsa melalui tenaga, inovasi, dan jasa. Untuk itu, beragam penghargaan dengan berbagai kategori. Mulai kategori dosen berprestasi tahun 2025, tenaga kependidikan berprestasi, program studi dengan kinerja keuangan terbaik, dan lain sebagainya.
“Untuk itu, melalui semangat pergerakan Muhammadiyah, UMM berkomitmen mengubah bonus demografi menjadi peluang yang besar. Harapannya, cita-cita Indonesia Emas 2045 bukan hanya sekedar wacana, melainkan kenyataan yang diraih melalui kerja keras, dedikasi, serta Ridho Allah SWT,” pungkas Nazar. (ded)