Sudutkota.id – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus memperluas jaringan akademik globalnya dengan mendatangkan pakar psikologi asal Italia, Prof. Aureliano Pacciolla, sebagai bagian dari program strategis pengembangan internasional Prodi S3 Psikologi di lingkungan Pascasarjana UMM.
Kedatangan Prof. Pacciolla bukan hanya untuk memberikan kuliah umum semata, tetapi juga menjadi pintu masuk penting bagi kerja sama riset internasional serta pengembangan kurikulum berbasis global.
Dalam acara yang berlangsung di Gedung Kuliah Bersama 4 (GKB 4), Rabu (24/9/2025), Prof. Pacciolla membawakan dua materi sentral yang menyoroti pendekatan kontemporer dalam ilmu psikologi. Yakni, logoterapi dan psikologi forensik.
“Ini adalah bagian dari upaya UMM memperkaya perspektif mahasiswa doktoral dengan pendekatan lintas budaya dan multidisipliner,” ujar Prof. Dr. Tulus Winarsunu, M.Si, Kepala Program Studi S3 Psikologi UMM, Rabu (24/9/2025).
Dalam sesi pertama, Prof. Pacciolla mengupas logoterapi dari sudut pandang Viktor Frankli’s, sebuah pendekatan psikoterapi yang menekankan pencarian makna hidup sebagai kunci pemulihan mental. Ia menegaskan, terapi ini sangat relevan dalam menangani masalah eksistensial modern seperti depresi dan kehilangan arah hidup.
Sementara di sesi kedua, tema yang diangkat jauh lebih kompleks, psikologi forensik dalam konteks kekerasan terhadap perempuan dan anak. Materi ini mengupas teknik evaluasi psikologis yang digunakan dalam penyelidikan kasus hukum serta peran psikolog dalam proses peradilan.
Kedua topik ini tidak hanya aktual secara akademik, tetapi juga memiliki relevansi sosial yang tinggi di Indonesia. “Dari sinilah kami melihat pentingnya transfer pengetahuan lintas negara,” imbuh Prof. Tulus.
Kunjungan ini juga mencerminkan komitmen UMM dalam membangun kurikulum doktoral yang berstandar internasional. Prof. Pacciolla sendiri dikenal luas di Eropa sebagai akademisi yang aktif dalam bidang terapi eksistensial dan psikologi budaya. Bahkan, beberapa karyanya dalam bahasa Italia direncanakan untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Indonesia guna memperkaya referensi akademik di Indonesia.
“UMM sedang dalam proses mengembangkan pusat studi interkultural Asia yang berbasis di Indonesia, dan kerja sama ini akan sangat mendukung inisiatif tersebut,” jelas Prof. Tulus.
Lebih dari sekadar kuliah umum, kunjungan Prof. Pacciolla membuka peluang pembentukan Center for Intercultural and Humanistic Psychology di lingkungan Fakultas Psikologi UMM. Pusat studi ini dirancang sebagai wadah riset, pelatihan, dan pengembangan pendekatan psikologi yang relevan dengan nilai-nilai lokal dan dinamika global.
“Keberagaman budaya Indonesia merupakan laboratorium hidup yang luar biasa bagi pengembangan teori psikologi humanistik dan interkultural,” ungkap Prof. Pacciolla.
Dengan kolaborasi ini, UMM menegaskan posisinya sebagai perguruan tinggi yang adaptif terhadap arus globalisasi pendidikan tinggi. Melalui penguatan jejaring internasional, pengembangan kurikulum lintas budaya, serta pemanfaatan pendekatan terapi modern, UMM bersiap mencetak lulusan doktor psikologi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga relevan secara global.