Daerah

UM Genjot Pusat Bahasa Internasional, Anak Muda Malang Tampil di Kompetisi Fesyen Bergengsi

80
×

UM Genjot Pusat Bahasa Internasional, Anak Muda Malang Tampil di Kompetisi Fesyen Bergengsi

Share this article
UM Genjot Pusat Bahasa Internasional, Anak Muda Malang Tampil di Kompetisi Fesyen Bergengsi
Rektor UM, Prof. Dr. Hariono bersama Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, di ajang Youth Malang City Changer: Youth Fashion Design Competition 2025.(foto:sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Kreativitas anak muda Kota Malang kembali mendapat panggung bergengsi melalui ajang Youth Malang City Changer: Youth Fashion Design Competition 2025.

Gelaran yang berlangsung meriah di depan Balai Kota Malang, Sabtu (9/8/2025), diikuti oleh para peserta berbakat berusia 13 hingga 19 tahun yang menampilkan karya inovatif dalam bidang fesyen. Ajang ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah pengembangan kreativitas generasi muda di Kota Malang.

Seiring dengan semangat pengembangan sumber daya manusia, Universitas Negeri Malang (UM) semakin serius memperkuat kerja sama internasional dalam bidang pendidikan.

Rektor UM, Prof. Dr. Hariono, mengumumkan pengembangan Pusat Bahasa internasional yang fokus pada pengajaran bahasa Inggris, Arab, Jerman, Jepang, dan Mandarin. Pusat Bahasa ini direncanakan berlokasi di Gedung Tumapel dengan fasilitas modern yang mendukung proses pembelajaran secara intensif.

“Saat ini, sudah ada 364 pendaftar yang berminat mengikuti program ini, namun kami hanya dapat menerima 64 peserta karena keterbatasan kapasitas,” ujar Prof. Hariono saat memberikan sambutan di acara pembukaan program internasional UM.

Ia juga mengajak dunia usaha dan industri untuk berperan aktif dalam mendukung pendanaan peserta yang memiliki potensi besar agar dapat mengikuti program dan siap bersaing di kancah global.

Kepala Kantor Urusan Internasional UM menambahkan bahwa kerja sama dengan 31 negara yang terjalin selama ini bukan sekadar formalitas.

“Kami ingin membangun ekosistem pendidikan yang dinamis dan saling menguntungkan bagi semua pihak,” ujarnya.

Prof. Hariono optimis bahwa dengan seringnya pertemuan, diskusi, dan kolaborasi dengan berbagai pihak internasional, ide-ide inovatif dari luar negeri dapat diadaptasi dan dikembangkan di Kota Malang. Ia berharap karya dan inovasi mahasiswa UM tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi mampu bersaing di pasar global.

“Malam ini, kita membuka pintu menuju dunia internasional agar hasil kerja keras anak bangsa dari Malang bisa berkiprah dan bersaing di tingkat dunia,” tutup Prof. Hariono dengan penuh semangat.(mit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *