Sudutkota.id – Seorang tukang becak bernama Junaedi (64) meninggal dunia mendadak saat mengayuh becaknya membawa turis di depan Balai Kota Malang, Senin (20/10/2025) pagi. Kejadian ini sontak menghebohkan warga di kawasan Jalan Mojopahit, yang saat itu tengah ramai wisatawan.
Kapolsek Klojen, Kompol Budi Harianto membenarkan peristiwa tersebut. Ia menjelaskan, kejadian berlangsung sekitar pukul 08.30 WIB, ketika korban bersama rombongan tukang becak lain sedang mengantarkan turis berkeliling kawasan heritage Kota Malang.
“Korban sempat jatuh dari becaknya di depan Balai Kota. Awalnya dikira hanya pingsan karena kelelahan. Namun setelah dibantu petugas dan dibawa ke rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia,” ujar Kompol Budi Harianto, Senin (20/10/2025).
Menurutnya, laporan pertama diterima dari Bhabinkamtibmas Kelurahan Kiduldalem setelah mendapat informasi dari warga. Petugas Satpol PP Kota Malang yang sedang berpatroli juga turut membantu proses evakuasi dan memanggil ambulans.
“Korban langsung dibawa ke RS Saiful Anwar (RSSA) Malang, namun nyawanya tidak tertolong. Hasil pemeriksaan dokter menyebut korban meninggal dunia karena serangan jantung. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” lanjut Kompol Budi.
Pihak kepolisian juga telah melakukan olah TKP, memeriksa saksi, serta memastikan tidak ada unsur kekerasan dalam peristiwa tersebut.
“Kami pastikan kematian korban murni akibat faktor medis. Dugaan sementara, korban mengalami serangan jantung mendadak saat sedang bekerja,” pungkasnya.
Korban diketahui bernama lengkap Junaedi, warga Jalan Kasin Jaya 2 No.14, Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Sehari-hari, ia dikenal sebagai tukang becak yang biasa mangkal di sekitar Alun-Alun Kota Malang.
Saksi mata, Romeo Singer (45), rekan sesama tukang becak, menuturkan bahwa korban tiba-tiba jatuh saat mengayuh becaknya.
“Kami sama-sama narik turis, total ada dua belas becak waktu itu. Tiba-tiba Pak Junaedi jatuh di depan Balai Kota. Kami kira cuma pingsan, jadi becaknya kami singkirkan ke tepi,” ujarnya.
Istri korban, Budiati (64), mengaku menerima kabar duka dari rumah sakit sekitar pukul 11.00 WIB.
“Pihak RSSA bilang suami saya meninggal karena serangan jantung. Seminggu lalu beliau sempat jatuh dari becak dan mengeluh pusing, tapi tetap berangkat kerja,” tutur Budiati dengan mata berkaca-kaca.
Jenazah almarhum Junaedi disemayamkan di rumah duka dan dimakamkan di TPU Kasin sekitar pukul 16.30 WIB.