Sudutkota.id – Konsep rest area kini tak lagi sekadar tempat singgah. Hadir dengan wajah baru, Travoy Hub KM 05 Jagorawi resmi dibuka sebagai simbol transformasi ruang publik di era mobilitas modern.
Mengusung pendekatan Toll Corridor Development (TCD), kawasan ini memadukan fungsi jalan tol, transportasi publik, pusat ekonomi, hingga layanan kesehatan, menjadikannya lebih dari sekadar tempat istirahat.
Peresmian dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infrawil), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), pada Kamis (25/09/2025). Momen simbolis penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti menandai dimulainya operasional penuh Travoy Hub sebagai rest area generasi baru di Jakarta Timur.
Dalam sambutannya, AHY menyebut Travoy Hub sebagai contoh konkret visi pemerintah untuk menghadirkan kota berkelanjutan dan terintegrasi.
“Tempat ini bukan sekadar tempat istirahat. Ini adalah titik temu antara mobilitas, ekonomi, dan ruang sosial. Inilah wajah baru kota modern yang efisien, inklusif, dan ramah lingkungan,” ungkapnya.
Konsep TCD memungkinkan Travoy Hub menjadi hub strategis yang mengintegrasikan berbagai moda transportasi dengan layanan publik dan ruang bisnis. Pengembangan ke depan mencakup hadirnya rumah sakit, lifestyle mall dengan ruang terbuka, serta optimalisasi lahan parkir untuk mengakomodasi lonjakan kendaraan pribadi.
Direktur Utama Jasa Marga, Rivan A. Purwantono, menyampaikan bahwa Travoy Hub adalah bagian dari langkah strategis perusahaan dalam mengembangkan layanan tol yang tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga pada penguatan fungsi sosial dan ekonomi kawasan.
“Okupansi tenant saat ini telah mencapai 82,84%, terdiri dari restoran, kafe, layanan keuangan, hingga fasilitas publik lainnya. Kami ingin menjadikan tempat ini sebagai ruang yang hidup, dimana masyarakat tidak hanya berhenti, tetapi juga terlibat, berinteraksi, dan beraktivitas,” ujar Rivan.
Pentingnya pemberdayaan ekonomi lokal juga menjadi fokus dalam pengembangan Travoy Hub. Fasilitas ini tidak hanya membuka akses mobilitas yang lebih luas, tapi juga menghadirkan peluang bagi UMKM dan penciptaan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar.
Selain itu, dengan rencana pembangunan rumah sakit dan pusat layanan kesehatan, kawasan ini akan berfungsi ganda sebagai pusat pelayanan publik, memperkuat nilai kemanusiaan dalam desain infrastrukturnya.
Acara peresmian turut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari kementerian, BUMN, kepolisian, hingga mitra swasta, menunjukkan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun infrastruktur yang berorientasi pada masa depan.
Beberapa tokoh penting yang hadir antara lain: Wakil Menteri Perhubungan Suntana, Wamen PU Diana Kusumastuti, Managing Director Danantara Febriani Eddy, Kakorlantas Polri Irjen. Pol. Agus Suryonugroho, dan Kepala BPJT Wilan Oktavian.
Travoy Hub bukan hanya rest area, tetapi model embrio kota pintar (smart urban node) yang mengintegrasikan teknologi, layanan publik, dan ekosistem bisnis dalam satu kawasan yang mudah diakses. Dengan desain yang mendukung mobilitas berkelanjutan, fasilitas ini digadang-gadang sebagai prototype koridor strategis tol masa depan di Indonesia.
Melalui kolaborasi antara pemerintah dan BUMN seperti Jasa Marga, hadirnya Travoy Hub menjadi perwujudan visi besar: mengubah infrastruktur menjadi pusat kehidupan masyarakat.