Sudutkota.id – Dalam sesi pelatihan batik cap yang digelar sebagai bagian dari program non-fisik TMMD, para anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Kartini mendapat motivasi dan dorongan untuk mulai memasarkan produk mereka secara online. Langkah ini diyakini menjadi solusi jangka panjang dalam menghadapi tantangan pemasaran di tengah persaingan modern.
Yani, Ketua KWT Kartini, mengungkapkan harapannya agar digitalisasi dapat membuka jalan baru bagi produk batik cap hasil karya para ibu rumah tangga Lebakharjo.
“Kami ingin bisa menjual produk lebih luas, tidak hanya di sekitar desa. Penjualan online bisa menjadi jalan keluar agar usaha kecil kami bisa berkembang,” ujar Yani, Jumat (17/10/2025).
Program pelatihan ini mendapat perhatian langsung dari Anggota DPRD Kabupaten Malang, Zulham Akhmad Mubarrok, yang hadir dan menyatakan komitmennya untuk mendorong integrasi digital dalam pemasaran produk UMKM desa.
“Saya melihat potensi besar dari kerajinan ibu-ibu KWT ini. Kami akan bantu susun strategi penjualan online dan cari solusi digital agar produk mereka bisa dikenal lebih luas,” kata Zulham.
Selain sektor ekonomi, Zulham juga menyoroti pentingnya pengembangan potensi wisata lokal di Lebakharjo. Menurutnya, kombinasi antara destinasi wisata dan produk khas desa seperti batik cap dapat menciptakan ekosistem ekonomi baru yang berkelanjutan.
“TMMD ini bisa jadi awal kebangkitan ekonomi desa. Batik bisa jadi ikon, tapi kuncinya adalah promosi yang tepat. Digital marketing akan sangat krusial,” tambahnya.
Kegiatan TMMD 126, menurut politisi PDI Perjuangan ini, menunjukkan sinergi nyata antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menciptakan desa yang berdaya dan mandiri.
“Digitalisasi UMKM menjadi salah satu tonggak penting yang diusung, sejalan dengan visi nasional dalam mewujudkan transformasi digital hingga ke pelosok negeri,” tutupnya.
