Sudutkota.id – Hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Kabupaten Malang, pada Sabtu sore (1/11/2025) membawa duka mendalam bagi warga Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading. Seorang ibu bernama Rika Yulia dan putrinya ARS, dilaporkan hanyut terseret derasnya arus Sungai Glidik, sementara sang suami, Teguh Srianto, berhasil menyelamatkan diri.
Peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. Hujan lebat sejak siang membuat debit air Sungai Glidik meningkat tajam hingga meluap ke area sekitar. Luapan air menutup jalan setapak yang biasa dilintasi warga untuk menyeberang antar dusun.
Menurut keterangan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, ketiganya saat itu sedang dalam perjalanan dari Desa Tegalrejo, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, menuju rumah mereka di Dusun Lebaksari, Desa Lebakharjo.
“Mereka berangkat bertiga menggunakan sepeda motor. Saat melintas di jalur dekat Sungai Glidik, hujan semakin lebat dan air sungai tiba-tiba meluap. Arusnya cukup kuat dan menutup akses jalan,” ujar Sadono, Minggu (2/11/2025).
Teguh sempat menuntun motornya agar bisa menyeberang, namun derasnya arus membuat mereka kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Ketiganya sempat berpegangan satu sama lain agar tidak terbawa arus, namun derasnya air membuat pegangan mereka terlepas. Rika dan anaknya terseret arus, sementara Teguh berhasil menepi ke daratan dalam keadaan selamat.
“Suami korban berhasil menepi, tapi istri dan anaknya langsung terseret arus deras. Warga sempat mendengar teriakan minta tolong, namun tidak bisa menolong karena air terlalu deras,” tambah Sadono.
Setelah air mulai surut, warga dan perangkat desa segera melaporkan kejadian itu ke pihak Polsek Ampelgading dan BPBD Kabupaten Malang.
Hingga Minggu siang (2/11/2025), tim gabungan dari Polsek Ampelgading, BPBD Kabupaten Malang, relawan SAR, dan warga setempat masih melakukan penyisiran di sepanjang aliran Sungai Glidik.
“Pencarian kami lakukan dengan menyisir tepi sungai dan menggunakan perahu karet. Namun arus masih deras dan banyak batang pohon terbawa air, jadi tim harus ekstra hati-hati,” ujar Kapolsek Ampelgading AKP Handry Prasetyo.
Area pencarian kini sudah diperluas hingga radius lebih dari tiga kilometer dari titik awal korban hanyut, termasuk ke arah perbatasan Kecamatan Tirtoyudo. BPBD juga menyiagakan pos pantau di beberapa titik rawan di sepanjang sungai.
“Kami berharap korban segera ditemukan dalam keadaan apapun. Relawan dan warga setempat terus membantu menyisir wilayah yang sulit dijangkau,” imbuh Handry.
Sungai Glidik atau Kali Glidik merupakan salah satu sungai besar yang mengalir dari lereng selatan Gunung Semeru, melintasi perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang.
Aliran sungai ini melewati kawasan Desa Tegalrejo (Tempursari) hingga Desa Lebakharjo (Ampelgading) sebelum mengarah ke selatan dan bermuara ke Pantai Licin dan Tamban di pesisir Malang Selatan.
Sungai ini dikenal memiliki arus deras dan alur curam berbatu, sehingga saat curah hujan tinggi, debit airnya bisa meningkat drastis dalam waktu singkat dan menimbulkan banjir bandang.



















