Daerah

Tinggalkan Air Berplastik, Tugu Tirta Ajak Warga Kota Malang Mbois Bawa Tumbler

90
×

Tinggalkan Air Berplastik, Tugu Tirta Ajak Warga Kota Malang Mbois Bawa Tumbler

Share this article
Duta Sanitasi Perumda Tugu Tirta Kota Malang saat menikmati air siap minum di fasilitas refill station yang disediakan di area kantor pusat Tugu Tirta. (Foto: Dok. Perumda Tugu Tirta)

Sudutkota.id – Dalam upaya mengurangi sampah plastik sekali pakai, Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang kembali menghadirkan inovasi ramah lingkungan melalui gerakan bertajuk “Mbois Bawa Tumbler”. Program ini mengajak masyarakat Kota Malang untuk beralih dari kebiasaan menggunakan botol plastik ke tumbler pribadi yang lebih berkelanjutan.

Direktur Utama Perumda Tugu Tirta, Priyo Sudibyo, S.E., S.Sos., M.M., mengatakan bahwa gerakan ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekaligus upaya mengedukasi masyarakat untuk hidup lebih hijau.

“Kami ingin menanamkan kesadaran sejak dini bahwa membawa tumbler bukan hanya soal gaya hidup, tapi juga tanggung jawab kita bersama terhadap bumi. Mulai dari kebiasaan kecil seperti ini, kita bisa membantu mengurangi sampah plastik di Kota Malang,” ujar Priyo Sudibyo, Sabtu (8/11/2025).

Priyo, yang akrab disapa Bogank, menjelaskan bahwa pihaknya juga menyediakan fasilitas air siap minum (refill station) di beberapa titik layanan dan area publik. Warga bisa dengan mudah mengisi ulang air minum mereka tanpa harus membeli air kemasan plastik.

“Sekarang, minum di Tugu Tirta nggak perlu pakai botol plastik lagi. Cukup bawa tumbler sendiri, isi ulang di tempat yang kami sediakan, dan airnya sudah terjamin bersih serta aman dikonsumsi,” tambahnya.

Fasilitas air siap minum tersebut telah melalui uji laboratorium dan pengawasan ketat untuk memastikan kualitas air tetap higienis. Priyo menegaskan, semua air yang dikeluarkan dari refill station sudah memenuhi standar kesehatan dan layak diminum langsung.

Tak hanya fokus pada penyediaan fasilitas, Tugu Tirta juga aktif menggandeng komunitas, pelajar, hingga instansi pemerintahan dalam kampanye “Mbois Bawa Tumbler”. Sosialisasi dilakukan secara masif, baik melalui media sosial maupun kegiatan edukatif di lapangan.

“Kami ingin gerakan ini jadi budaya baru di Kota Malang. Kalau semua orang terbiasa membawa tumbler, dampaknya bukan hanya untuk lingkungan, tapi juga bisa menghemat pengeluaran dan menjaga kesehatan,” ujar Priyo.

Gerakan ini mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Malang, sejalan dengan semangat program Malang Mbois Berkelanjutan. Pemkot menilai langkah Tugu Tirta menjadi contoh nyata bagaimana perusahaan daerah bisa berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Priyo berharap, gerakan sederhana namun berdampak besar ini bisa terus meluas ke berbagai kalangan masyarakat.

“Kalau setiap warga Kota Malang membawa tumbler sendiri, bayangkan berapa ribu botol plastik yang bisa kita hemat setiap harinya. Ini langkah kecil untuk perubahan besar,” tutupnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *