Sudutkota.id – Bus pariwisata Sakhindra Trans yang mengangkut rombongan pelajar SMK TI Bali Global Badung, yang mengalami rem blong dan menewaskan 4 orang di Kota Batu, ternyata ijin angkutnya kedaluwarsa. Dan KIR nya sudah mati.
Diungkapkan Kombes Pol Komarudin, dirlantas Polda Jatim dalam siaran pres dihadapan awak media, berdasarkan fakta-fakta yang kami temukan juga data dari kementerian perhubungan, Bis dengan nopol DK 7942 GB tersebut, ternyata izin angkutnya kadaluarsa sejak tanggal 26 April 2020 lalu.
“Kemudian uji berkalanya pun atau yang kita kenal dengan KIR mati di tanggal 15 Desember 2023. Fakta sementara yang kami dapati. Dan hari ini proses pemeriksaan mulai dilakukan setelah interogasi awal yang kami lakukan semalam,” terang Kobes Pol Komarudin, Kamis (09/01/2025).
Menurut keterangan awal dari supir, yang bersangkutan tidak mampu memfungsikan rem kendaraan bus mulai memasuki jalan Imam Bonjol sampai di pos polisi.
“Bus berbelok ke kanan memasuki Jalan Patimura hingga titik akhir. Total dari 2,3 km titik tabrak ada di 400 meter pertama yang tepatnya di ujung jalan Imam Bonjol titik-titik tabrak kedua juga,” jelasnya.
Kombes Pol Komarudin menambahkan, faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan di mana diketahui dari titik 0, bahwa supir bus tidak bisa mengendalikan laju kendaraan. Sebab faktor fungsi pengereman yang gagal sampai dengan posisi akhir bus berhenti berjarak kurang lebih 2,3 km.
“Bus pariwisata ini melalui dua ruas jalan yakni jalan Imam Bojol dan jalan Patimura,” imbuhnya.
Dari 2,3 km terjadi sementara ini ada 7 titik tabrakan. Titik tabrakan 1 dan 2 ada di Jalan Imam Bojol selebihnya titik tabrak 3 sampai dengan 7 ada di Jalan Patimura.
“Titik tabrak 1 menyebabkan 2 orang meninggal dunia kemudian titik tabrak 3, menyebabkan 1 orang meninggal dunia dan titik tabrak akhir titik tabrak ke 7 ada 1 orang meninggal dunia,” terang Kombes Pol Komarudin.
Untuk jumlah kendaraan yang terlibat ataupun terdampak dari lajunya bus yang fungsi pengeremannya gagal ini, mengakibatkan 6 buah kendaraan roda 4 rusak berat dan 6 buah sepeda motor rusak berat di luar dari bus yang ada.
“Sampai saat ini kami masih terus melakukan penyelidikan,” pungkasnya.
Dari kejadian tersebut mengakibatkan keseluruhan ada 14 korban. 4 orang diantaranya meninggal dunia, 2 orang luka berat dan sisanya luka ringan.(Mt)