Sudutkota.id – Aksi pengeroyokan dan penganiayaan terhadap dua remaja kembali mencoreng wajah keamanan lingkungan di Kabupaten Malang. Peristiwa memilukan ini terjadi pada Sabtu (19/7/2025), sekitar pukul 01.00 WIB di kawasan Desa Pandanlandung, Kecamatan Wagir.
Lokasi kejadian berada tepat di sebelah kanan gedung Balai Desa Pandanlandung, yang selama ini dikenal sebagai area publik dan sering dilewati warga.
Dalam peristiwa tersebut, dua anak laki-laki yang masih berusia di bawah umur menjadi korban pengeroyokan oleh dua orang tak dikenal. Aksi itu sempat terekam kamera pengawas (CCTV) milik warga sekitar.
Dari rekaman tersebut, tampak dua pria mengendarai sepeda motor berboncengan. Keduanya mengenakan pakaian gelap dan topi, serta terlihat dengan jelas wajah dan postur tubuhnya saat melintas di lokasi kejadian beberapa saat setelah dugaan aksi kekerasan berlangsung.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari pihak keluarga dan saksi di lokasi, dua korban diketahui tengah pulang usai membeli rokok di sebuah warung kecil yang berada tak jauh dari toko bercat pink di kawasan Tugu Pandanlandung.
Saat dalam perjalanan pulang dan melintasi area sebelah kanan balai desa, yang saat itu sedang dipadati sekelompok pemuda yang tengah nongkrong, salah satu korban dengan polosnya menghampiri kerumunan tersebut.
Tanpa ada peringatan atau komunikasi lebih dulu, dua dari anggota kelompok itu langsung menyeret korban. Dalam hitungan detik, pengeroyokan pun terjadi. Kedua korban dianiaya secara fisik, dipukul dan didorong tanpa perlawanan. Kejadian tersebut berlangsung begitu cepat dan mengejutkan.
Usai dianiaya, para pelaku langsung kabur menggunakan sepeda motor, sementara korban yang mengalami luka dan trauma langsung kembali ke rumahnya. Kedua korban diketahui merupakan warga Desa Wadung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.
Kapolsek Wagir, AKP Sutadi, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan resmi dari keluarga korban.
“Laporan masuk pada Minggu siang, 20 Juli 2025. Setelah kami pelajari, karena korban masih di bawah umur, maka kami arahkan proses hukumnya ke Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polres Malang untuk penanganan lebih lanjut,” ujar AKP Sutadi.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya telah mengamankan rekaman CCTV yang memperlihatkan ciri-ciri terduga pelaku dan kendaraan yang digunakan.
“Saat ini kami terus berkoordinasi dengan jajaran Polres Malang untuk segera mengungkap identitas dan keberadaan pelaku,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, kedua pelaku masih belum tertangkap. Kepolisian mengimbau masyarakat yang mungkin mengenali wajah pelaku dalam tangkapan CCTV untuk segera melapor ke kantor polisi terdekat. Keterlibatan publik sangat dibutuhkan untuk mempercepat penanganan kasus ini.
“Apalagi ini menyangkut korban anak di bawah umur. Kami tidak akan mentoleransi tindak kekerasan seperti ini,” kata Kapolsek.
Warga setempat juga mengaku resah dengan kejadian ini, mengingat lokasi kejadian merupakan area yang selama ini cukup ramai dan biasa dilalui anak-anak muda. Beberapa tokoh masyarakat mendesak agar ada patroli rutin di malam hari demi mencegah kejadian serupa terulang.
Sementara itu, pihak keluarga korban berharap agar pelaku segera ditangkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku.
“Anak kami sangat ketakutan, sejak malam itu tidak berani keluar rumah. Kami minta keadilan,” ujar ayah salah satu korban.(mit)
