Daerah

Tak Tunggu Anggaran 2026, Wali Kota Wahyu Langsung Turun Tangan Selamatkan Jembatan Sonokembang

59
×

Tak Tunggu Anggaran 2026, Wali Kota Wahyu Langsung Turun Tangan Selamatkan Jembatan Sonokembang

Share this article
Tak Tunggu Anggaran 2026, Wali Kota Wahyu Langsung Turun Tangan Selamatkan Jembatan Sonokembang
Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, meninjau langsung kondisi Jembatan Sonokembang di Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, yang ambrol usai diguyur hujan deras, Sabtu (11/10/2025) pagi.(foto:sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Ambrolnya pondasi Jembatan Sonokembang di Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, menjadi perhatian serius Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM. Begitu mendapat laporan, orang nomor satu di Kota Malang itu langsung turun ke lokasi, pada Sabtu pagi (11/10/2025), untuk memastikan langkah cepat penanganan di lapangan.

Didampingi Kadis PUPRPKP, Kasatpol PP, Kadishub, Kadinkes, Camat Blimbing, dan Lurah Pandanwangi, Wahyu meninjau jembatan yang nyaris ambrol, pada Kamis sore (10/10/2025), usai diguyur hujan deras. Pondasi jembatan di sisi utara terlihat tergerus derasnya arus sungai hingga menggantung dan membahayakan pengguna jalan.

“Jembatan ini memang sudah retak di bagian pondasinya. Dinas PU sudah asesmen dan sebenarnya masuk anggaran 2026. Tapi karena sekarang kondisinya mendesak dan pondasi sudah ambrol, saya minta segera dibuat skenario perbaikan. Tidak perlu menunggu tahun depan,” tegas Wahyu, yang akrab disapa Pak Mbois.

Menurutnya, ambrolnya pondasi dipicu derasnya debit air sungai yang tersumbat oleh tumpukan sampah dan endapan sedimen. Selain itu, batang pohon besar yang terbawa arus dari hulu juga sempat menghantam sisi jembatan.

“Pondasi jembatan ini ada dua, yang lama dan satu lagi yang dibangun tahun 1998 untuk pelebaran jalan. Nah, yang ambrol ini pondasi yang baru. Arus deras dan batang pohon besar menghantam pondasi hingga roboh,” jelasnya.

Melihat kondisi tersebut, Wahyu langsung memerintahkan Dinas PUPRPKP untuk mengevakuasi bagian pondasi yang ambrol agar tidak menghambat aliran air. Ia juga meminta agar proses analisis konstruksi dan desain ulang segera disiapkan, mengingat jembatan ini merupakan jalur utama penghubung Pandanwangi–Blimbing yang setiap hari dilalui ribuan kendaraan.

“Hari ini pondasi yang ambrol akan diangkat supaya aliran air lancar. Karena ini akses vital, pengerjaan harus dipercepat agar jalan bisa segera dilalui kembali,” ujarnya.

Langkah cepat juga dilakukan dengan menyiapkan dana Biaya Tidak Terduga (BTT) untuk membiayai pembongkaran dan pembangunan ulang. Wahyu menilai kondisi tersebut sudah masuk kategori darurat sehingga perlu penanganan segera tanpa menunggu perubahan anggaran.

“Karena fondasi sudah keburu ambrol, kami gunakan dana BTT agar bisa segera ditangani. Saya juga minta warga tidak melintas dulu, karena masih banyak yang nekat padahal sudah ada rambu peringatan,” imbaunya.

Selain memerintahkan percepatan pembangunan ulang, Wahyu juga menginstruksikan pembersihan aliran sungai dari sedimen dan sampah. Menurutnya, penumpukan material di dasar sungai menjadi salah satu faktor yang memperparah kerusakan jembatan.

“Kami akan bersihkan sungai-sungai di Kota Malang, terutama yang melintasi permukiman. Kalau tidak, nanti kasus seperti ini bisa terulang lagi,” tandasnya.

Jembatan Sonokembang merupakan salah satu akses vital yang menghubungkan kawasan Pandanwangi, Sawojajar, dan Blimbing menuju pusat kota. Jika tidak segera diperbaiki, jalur alternatif di sekitar wilayah tersebut dipastikan akan mengalami kepadatan parah.

Dengan langkah cepat yang diambil, Pemkot Malang menargetkan proses pembongkaran dan konstruksi awal dapat dimulai dalam waktu dekat.

“Yang penting, keselamatan warga jadi prioritas utama. Infrastruktur bisa dibangun lagi, tapi nyawa warga tidak bisa tergantikan,” pungkas Pak Mbois.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *