Featured

Sumber Wendit, Dari Pusaka Majapahit Hingga Wisata Keluarga Modern

115
×

Sumber Wendit, Dari Pusaka Majapahit Hingga Wisata Keluarga Modern

Share this article
Sumber Wendit, Dari Pusaka Majapahit Hingga Wisata Keluarga Modern
Taman Wisata Air Wendit.(foto:sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Wendit bukan sekadar tempat wisata. Berada di Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, kawasan ini menyimpan rekam jejak panjang mulai dari era Majapahit, masa kolonial, hingga kini menjadi salah satu ikon rekreasi keluarga sekaligus sumber air utama bagi masyarakat Kota Malang.

Sejarah Wendit telah tercatat dalam Kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca pada 1365 M, yang menyebut kawasan ini sebagai salah satu tempat peristirahatan raja. Sejak itulah Wendit dikenal sebagai sumber air yang memiliki nilai penting, baik dari sisi budaya, sejarah, maupun spiritual.

Dengan luas areal sekitar 9 hektare, Wendit memiliki sumber air jernih yang mengalir deras dan menjadi tumpuan hidup warga. Saat ini, sebagian besar air dari sumber Wendit dikelola oleh PDAM Kota Malang untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat kota.

Hal ini membuat Wendit tidak hanya penting sebagai kawasan wisata, tetapi juga vital bagi keberlangsungan hidup warga perkotaan.

Selain keindahan alam, Wendit juga terkenal dengan keberadaan ratusan kera ekor panjang (Macaca fascicularis) yang hidup bebas di kawasan tersebut. Kera-kera ini menjadi ikon tersendiri.

Warga sekitar percaya hewan itu merupakan bagian dari aura mistis penjaga sumber air. Hingga kini, para pengunjung bisa melihat langsung kawanan kera yang akrab dengan manusia, meski tetap harus berhati-hati.

Bagi masyarakat Malang Raya, Wendit sudah sejak lama menjadi ikon wisata favorit setiap Lebaran Idulfitri. Ribuan orang biasa memadati kawasan ini untuk berlibur bersama keluarga setelah bersilaturahmi.

Suasana kolam pemandian yang sejuk, pohon-pohon besar yang rindang, dan kehadiran kera liar selalu menjadi daya tarik tersendiri.

“Kalau dulu, habis Lebaran itu Wendit penuh sesak. Rasanya belum afdol kalau tidak main ke Wendit,” ungkap Lasmini,salah satu warga yang masih mengingat masa-masa ramainya.

Namun, kini kondisinya mulai berubah. Seiring bertambahnya pilihan destinasi wisata baru di Malang Raya, jumlah pengunjung Wendit sudah tidak seramai dulu.

Kawasan yang dulunya selalu penuh saat libur panjang kini terlihat lebih lengang. Meski demikian, pemerintah daerah bersama pengelola berupaya melakukan revitalisasi melalui konsep “New Wisata Wendit”, dengan menambah wahana permainan, sentuhan mural warna-warni, serta berbagai atraksi keluarga agar tetap relevan di tengah persaingan wisata modern.

Pada masa kolonial Belanda, Wendit pernah difungsikan sebagai tempat peristirahatan. Bahkan di masa perjuangan kemerdekaan, kawasan ini dimanfaatkan sebagai lokasi latihan militer oleh para pejuang. Jejak historis itu makin menegaskan posisi Wendit sebagai ruang publik yang sarat nilai.

Dengan perpaduan sejarah panjang, keunikan kera liar, nilai spiritual, peran vital sebagai sumber air yang kini dikelola PDAM Kota Malang, serta kenangan sebagai ikon wisata Lebaran warga Malang Raya, Wendit tetap menjadi denyut kehidupan. Ia bukan hanya sekadar destinasi rekreasi, tetapi juga bagian dari identitas masyarakat Malang yang terus hidup lintas generasi.(mit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *