Sudutkota.id – Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, menjadi simbol kuat sinergi antara TNI dan masyarakat dalam membangun desa.
Kegiatan yang digelar di Lapangan Comdeca, Sabtu (25/10/2025), ini menjadi bagian dari program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126, yang tengah berlangsung di wilayah tersebut.
Lebih dari 600 santri dan pelajar dari berbagai lembaga pendidikan Islam di Lebakharjo hadir mengikuti upacara dengan penuh khidmat.
Bertindak sebagai pembina upacara, Ketua Taman Pendidikan Islam (TPI) Lebakharjo, Shofi, menekankan pentingnya menjadikan Hari Santri sebagai momentum memperkuat kemandirian dan gotong royong di tengah masyarakat.
“Hari Santri bukan sekadar perayaan, tetapi pengingat akan nilai perjuangan dan kebersamaan yang diwariskan para ulama. Santri harus menjadi pelopor kemandirian dan persatuan umat,” ujar Shofi dalam amanatnya.
Upacara tersebut turut dihadiri oleh Kepala Desa Lebakharjo, Sumarno, Babinsa Lebakharjo, Serma Nur Sohib, serta Pabintal Korem 083/Bdj, Letda Inf Januri. Kehadiran unsur TNI tidak hanya sebagai tamu kehormatan, tetapi juga bentuk dukungan terhadap nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan yang sejalan dengan semangat TMMD.
Menurut Letda Inf Januri, TNI memiliki komitmen untuk terus mendukung peran santri dalam membangun karakter bangsa.
“Santri memiliki peran besar dalam sejarah perjuangan dan pembangunan Indonesia. Melalui TMMD, kami ingin terus hadir bersama rakyat, termasuk para santri, dalam membangun desa dan memperkuat ketahanan sosial,” tegasnya.
Kegiatan ini juga menjadi wadah kolaborasi antara lembaga pendidikan, aparat desa, dan TNI. Semangat kebersamaan tersebut tercermin dari partisipasi aktif masyarakat dalam berbagai program TMMD, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga kegiatan sosial keagamaan.
Kepala Desa Sumarno menilai bahwa sinergi antara TNI dan masyarakat menjadi contoh nyata kemanunggalan yang menghidupkan kembali semangat gotong royong di Lebakharjo.
“Kolaborasi ini bukan hanya membangun jalan atau fasilitas desa, tetapi juga membangun karakter warga, terutama generasi muda santri, agar siap berkontribusi bagi kemajuan bangsa,” tuturnya.
Upacara Hari Santri Nasional kemudian ditutup dengan doa bersama untuk para pahlawan, ulama, dan santri yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia.



















