Sudutkota.id – Ratusan wali murid memadati Aula Yayasan Insan Mulia dalam kegiatan Parenting Akbar bertema “Ayah dan Bunda, Peluklah Aku, Anakku!” pada Sabtu (1/11/2025). Kegiatan yang dibuka langsung oleh Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat ini menjadi ajang refleksi bagi para orang tua untuk memperkuat peran keluarga dalam pendidikan karakter anak.
Dalam sambutannya, Wali Kota Wahyu Hidayat menegaskan pentingnya keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Ia menyebut, keberhasilan pembentukan karakter anak tidak bisa hanya dibebankan pada guru, namun juga menjadi tanggung jawab keluarga.
“Ini kegiatan yang sangat baik karena menjadi jembatan antara pelajaran di sekolah dan pendidikan di rumah. Sekolah bisa mendidik dengan baik, tapi tanpa dukungan keluarga hasilnya tidak maksimal,” ujar Wahyu.
Ia menambahkan, meski waktu anak di rumah relatif lebih sedikit, pengaruh keluarga terhadap pembentukan kepribadian justru sangat besar.
“Kadang anak hanya beberapa jam di rumah, tapi pengaruhnya besar sekali. Orang tua perlu tahu bagaimana mendampingi anak di luar jam sekolah agar nilai-nilai pendidikan tetap terjaga,” imbuhnya.
Selain membahas keseimbangan peran pendidikan, Wahyu juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap gizi dan kesehatan anak. Menurutnya, pendidikan yang baik harus didukung oleh asupan gizi yang cukup agar anak-anak tumbuh cerdas dan sehat.
“Kita tidak bisa bicara pendidikan tanpa memperhatikan gizi. Anak yang sehat, motorik dan daya pikirnya juga akan berkembang,” tambahnya.
Sementara itu, Ustadz Suhadi Fadjaray dalam sesi tausiyahnya menyampaikan pesan yang menyentuh hati tentang pentingnya kasih sayang dalam mendidik anak. Ia mengajak para orang tua untuk lebih sering memeluk dan berkomunikasi dengan anak-anaknya.
“Pelukan adalah bahasa cinta yang paling dalam. Anak-anak butuh dirangkul, bukan hanya diajari. Dari sanalah lahir kedekatan dan rasa aman dalam keluarga,” tuturnya disambut haru para peserta.
Kegiatan Parenting Akbar ini diikuti wali murid dari PAUD, SDIT hingga STAM Insan Mulia. Selain menjadi forum edukatif, kegiatan tersebut juga memperkuat kolaborasi antara guru dan orang tua dalam mencetak generasi berkarakter, sehat, dan berakhlak mulia.



















