Sudutkota.id –Pencarian warga Penarukan, Kecamatan Kepanjen, yang hilang sejak pagi akhirnya berakhir duka. Simin, yang juga dikenal warga dengan nama Sutrisno alias Frengky, ditemukan meninggal dunia di aliran Sungai Penarukan pada Sabtu (15/11/2025) menjelang magrib.
Korban, warga RT 02 RW 02 Kelurahan Penarukan, diketahui keluar rumah pada pagi buta tanpa membawa perbekalan apa pun. Menurut keterangan istrinya, ia saat itu mengenakan baju putih kecoklatan, celana pendek, dan sarung hijau. Pihak keluarga juga menyampaikan bahwa Simin beberapa waktu terakhir mengalami gangguan kesehatan mental sehingga rawan berjalan tanpa tujuan.
Ketika korban tidak kunjung kembali, keluarga langsung menyebarkan pesan berantai ke warga. Foto KTP korban turut dicantumkan agar mempermudah identifikasi jika ditemukan di luar wilayah.
Sejak pagi, warga dan relawan Kepanjen mulai menyisir berbagai jalur yang mungkin dilalui korban. Menjelang siang, salah seorang warga menemukan pakaian, ember mandi, dan jejak kaki di tepian Sungai Penarukan. Temuan itu membuat dugaan mengarah pada kemungkinan korban terpeleset ke sungai saat mandi.
Hujan sejak pagi membuat bebatuan licin dan debit sungai meningkat. Arus deras turut menyulitkan upaya pencarian yang dilakukan tim relawan, BPBD, dan perangkat desa. Penyisiran dilakukan dari hulu ke hilir dengan perahu, galah panjang, serta pemeriksaan sejumlah titik rawan seperti belokan sungai dan tumpukan ranting.
Setelah dilakukan penyisiran hampir seharian penuh, korban akhirnya ditemukan sekitar pukul 17.20 WIB, tepat sebelum waktu magrib. Penemuan terjadi di belakang SMPN 4 Kepanjen, berjarak sekitar 1 kilometer dari lokasi awal diduga hanyut.
Mustofa, relawan sekaligus tetangga korban, menjadi orang pertama yang menemukan jenazah tersebut.
“Saat itu kaki saya kesandung sesuatu, awalnya saya kira batu atau kayu. Waktu saya raba, ternyata itu kaki korban yang masih tenggelam,” jelas Mustofa.
Tim lainnya segera turun membantu evakuasi dari dalam sungai. Korban kemudian diangkat ke permukaan dan dibawa menuju rumah duka untuk proses selanjutnya oleh pihak keluarga.
Dengan ditemukannya korban, operasi pencarian resmi dihentikan. Warga sekitar turut menyampaikan duka mendalam atas kejadian ini. Sungai Penarukan kembali menjadi sorotan lantaran arusnya kerap tidak stabil saat curah hujan tinggi.




















