Pendidikan

Sekolah di Kota Malang Kekurangan Guru, Jadwal Belajar Terganggu

109
×

Sekolah di Kota Malang Kekurangan Guru, Jadwal Belajar Terganggu

Share this article
Sekolah di Kota Malang Kekurangan Guru, Jadwal Belajar Terganggu
Ilustrasi salah satu bangunan sekolah di Kota Malang.(foto:sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Kota Malang tengah menghadapi tantangan serius dalam dunia pendidikan. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana, menyampaikan bahwa jumlah guru saat ini masih mencukupi, namun dalam beberapa bulan ke depan diprediksi akan berkurang akibat pensiun rutin setiap bulan.

“Bulan ini masih cukup, tapi bulan depan akan berkurang karena setiap bulan ada sekitar 20 guru yang pensiun. Kami harus memastikan semua sekolah tetap bisa menjalankan pembelajaran dengan baik,” ujar Suwarjana, Kamis (14/8/2025).

Bahkan di beberapa sekolah sudah merasakan dampak kekurangan guru. Seperti di SDN Tulusrejo 4, mengalami rasio siswa-guru yang tidak ideal. Dari pagu 28 siswa, hanya 20 yang dapat ditampung, sehingga guru harus menangani lebih banyak peran sekaligus.

SRMP 16, sekolah yang baru beroperasi pada Juli 2025, kekurangan tujuh tenaga pendukung. Kepala sekolah harus mengatur jadwal dan mata pelajaran agar proses belajar tetap berjalan lancar.

Selain itu, sekitar 100–200 guru di Kota Malang belum memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi CPNS. Jika mereka tidak lolos, jumlah guru aktif akan semakin berkurang, menambah beban bagi guru yang tersisa.

Siswa pun merasakan dampak langsung. Pergantian guru yang sering terjadi menyebabkan gangguan kontinuitas pembelajaran, terutama pada mata pelajaran inti seperti Matematika dan Bahasa Indonesia. Beberapa siswa mengaku kesulitan mengikuti pelajaran ketika guru harus membagi waktu mengajar antar kelas.

“Kadang guru yang sama harus mengajar dua kelas sekaligus. Kami jadi sulit memahami materi karena waktu belajar terasa terbatas,” kata salah satu siswa SMP di Malang. Siswa lain menambahkan bahwa jadwal pelajaran yang berubah-ubah membuat mereka harus menyesuaikan ulang kegiatan belajar di rumah.

Untuk menanggulangi kekurangan guru, Disdikbud Kota Malang tengah menyiapkan beberapa strategi. Langkah-langkah tersebut meliputi rekrutmen tenaga pengajar baru, koordinasi dengan pemerintah pusat terkait formasi CPNS yang belum terpenuhi, serta peningkatan kompetensi guru yang masih aktif.

“Kami tetap menekankan agar semua guru yang ada saat ini turut memastikan proses pembelajaran tidak terganggu. Semua pihak harus berperan aktif, terutama menghadapi masa transisi ini,” tambah Suwarjana.

Meski menghadapi tantangan besar, siswa dan guru di Kota Malang tetap berusaha menjaga kualitas pendidikan. Sekolah berharap langkah-langkah strategis Disdikbud dapat segera dirasakan, agar proses belajar mengajar kembali optimal.(mit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *