Infotainment

Sawo Samarasta dan Unyil Tropical Forest Kolaborasi dengan Makaryoman di Reggae Night Volume 1

136
×

Sawo Samarasta dan Unyil Tropical Forest Kolaborasi dengan Makaryoman di Reggae Night Volume 1

Share this article
Sawo Samarasta dan Unyil Tropical Forest Kolaborasi dengan Makaryoman di Reggae Night Volume 1
Sawo Samarasta, berkolaborasi dengan Makaryoman di panggung Reggae Night, Coban Rais, Kota Batu.(foto:sudutkota.id/ris)

Sudutkota.id – Dua vocalis reggae asal Malang, Sawo Samarasta dan Unyil Tropical Forest, berkolaborasi dengan grup Makaryoman dalam gelaran Reggae Night Volume 1, di kawasan wisata Coban Rais, Kota Batu.

Kolaborasi ini menghadirkan nuansa hangat dan penuh semangat kebersamaan di tengah sejuknya udara pegunungan. “Kami ingin tunjukkan bahwa reggae bukan sekadar musik, tapi gerakan persaudaraan,” ujar Sawo Samarasta, Sabtu (11/10/2025).

Menurut Sawo, ide kolaborasi ini lahir dari keinginan bersama untuk menyatukan komunitas reggae di Malang Raya. Ia menyebut, Makaryoman memiliki energi besar dalam membangun panggung musik lokal, sementara Tropical Forest dikenal aktif dalam kegiatan kreatif bermusik.

“Kita punya visi yang sama, menyebarkan energi positif lewat musik dan aksi nyata,” katanya dengan penuh semangat.

Bagi Sawo dari Samarasta, kolaborasi lintas komunitas ini menjadi momentum penting untuk menunjukkan bahwa musik bisa menjadi alat pemersatu.

Ia menilai, Reggae Night bukan hanya ajang hiburan, melainkan bentuk ekspresi cinta damai dan kepedulian sosial. “Kita ingin buktikan bahwa dari musik, kita bisa menggerakkan banyak hal baik,” ucap Sawo menegaskan.

Suasana Reggae Night malam itu berlangsung hangat dan meriah, diiringi alunan khas dari Makaryoman yang tampil bersama beberapa musisi lokal. Sawo mengaku bangga bisa menjadi bagian dari acara yang digagas untuk memperkuat solidaritas komunitas reggae di Jawa Timur.

“Vibe-nya luar biasa, apalagi di alam terbuka seperti Coban Rais. Semua jadi satu getaran,” tutur Sawo.

Selain penampilan musik, acara juga diwarnai dengan interaksi antar komunitas, berbagi cerita dan rencana kolaborasi lanjutan. Unyil mengungkapkan, kegiatan seperti ini penting untuk menjaga hubungan baik antar grup agar ekosistem reggae di Malang tetap hidup.

“Kita gak boleh jalan sendiri-sendiri, karena yang bikin kuat itu kebersamaan,” ujarnya.

Sawo menambahkan bahwa kolaborasi ini akan menjadi titik awal untuk proyek bersama berikutnya yang menggabungkan musik, alam, dan kegiatan sosial. Ia berharap, semangat yang ditanam di Reggae Night bisa terus tumbuh dan membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar.

“Kami ingin reggae jadi simbol kedamaian yang benar-benar terasa,” ungkapnya.

Dengan semangat yang sama, Sawo Samarasta, Unyil Tropical Forest, dan Makaryoman sepakat untuk terus menjaga irama persaudaraan ini di acara-acara berikutnya.

“Selama masih ada musik dan cinta, reggae akan terus hidup,” tutup Sawo Samarasta dengan senyum hangat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *