DaerahPeristiwa

Sakit Tak Kunjung Sembuh, Pria Paruh Baya asal Pakis Gantung Diri

70
×

Sakit Tak Kunjung Sembuh, Pria Paruh Baya asal Pakis Gantung Diri

Share this article
Suasana saat petugas mengevakuasi jenazah Sutikno. (foto: sudutkota.id/Mt)

Sudutkota.id – Sutikno (59), warga Dusun Nusantoro RT 10 RW 04, Desa Ampeldento, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, ditemukan meninggal gantung diri di tiang bambu belakang dapur rumahnya, Sabtu (21/9).

Kapolsek Pakis AKP Suyanto mengatakan, kejadian itu pertama kali ditemukan oleh isteri pelaku gantung diri, Sulistianing (49) sekitar pukul 04.45 WIB.

“Dan piket Polsek Pakis mendapatkan laporan sekitar pukul 05.00 WIB,” AKP Suyanto.

Dijelaskan perwira yang pernah menjabat Kapolsek Jabung itu, saat itu sang isteri sekitar pukul 04.45 WIB, bangun tidur dan akan sholat subuh. Saat terbangun ia tidak mendapati suaminya. Lalu si isteri mencari di dalam rumah namun tidak ada.

Baca Juga :  Pekerja Bangunan di Malang Temukan Tulang Manusia Terbungkus Dalam Karung

Selanjutnya isteri membuka pintu depan rumah, dan menuju pagar depan rumah. Ia mendapati kondisinya masih dalam keadaan terkunci gembok dari luar.

“Mengetahui pagar rumah terkunci, si isteri kembali masuk ke dalam rumah untuk mengambil kunci ganda (serep), bermaksud membuka gembok pagar rumahnya,” terang AKP Suyanto.

Setelah terbuka, sang isteri mendapati suaminya sudah gantung diri mengunakan tali tampar warna biru, yang diikatkankan ditiang bambu atap dapur. Dengan ketinggian kurang lebih 2,5 meter.

“Sontak si isteri kaget dan berteriak minta tolong kepada tetangga untuk menurunkan korban dari tiang tempatnya menggantung,” imbuhnya.

Baca Juga :  Deklarasi Anti Premanisme: Kota Malang Bergerak, Tak Sudi Ditunggangi Ormas Bermasalah

Namun para tetangganya tidak berani menurunkan jenazah. Dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pakis. Selanjutnya ditindaklanjuti dengan mengirim petugas medis dari Puskesmas Pakis ke lokasi kejadian.

“Setelah dilakukan pemeriksaan awal, ternyata korban sudah meninggal dunia dan di tubuhnya tidak ditemukan luka-luka (tanda kekerasan),” paparnyanya

Setelah paham perkiraan penyebab tindakan nekad pelaku, pihak keluarga tidak bersedia dilakukan autopsi kepada jenazah. Dan hanya membuat surat pernyataan menerima kejadian tersebut.

Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, korban mengalami depresi atau stres karena sakit komplikasi yang tak kunjung sembuh.(Mt)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *