Sudutkota.id- Penutupan Ramadan Fest di Pasar Among Tani Kota Batu dikabarkan ricuh karena membludaknya jumlah pengunjung.
KUPT Pasar Among Tani, Agus Suyadi memberikan respon menohok. Ia mengatakan bahwa kapasitas Pasar bukan untuk kelas konser.
Gelaran yang diadakan oleh Pemkot Batu tersebut membuat pihaknya sudah melakukan persiapan pelaksanaan teknis secara maksimal.
Namun ia juga tidak menyangka bahwa pengunjung akan membludak hingga lebih dari 10 ribu pengunjung.
“Kemarin ada sekitar lebih dari 10 ribu pengunjung, berbeda ketika ada Cak Percil dan Gus Miftah yang setidaknya dipadati oleh 7 ribu pengunjung,” bebernya pada Sabtu (06/4).
Ketika ditanya alasan Ramadan Fest digelar di Pasar Among Tani, ia mengaku tidak tahu, dan menyarankan awak media untuk langsung menanyakan kepada Kepala Diskoperindag Kota Batu.
Agus juga mengaku tidak mengetahui bahwa ada peristiwa kehilangan handphone pengunjung karena copet dan adu jotos karena tidak ada laporan dari panitia.
Sedangkan parkir liar yang menarik tarif hingga Rp. 35 ribu juga diluar kapasitasnya karena pihaknya hanya mengurusi penataan tempat dan parkir di dalam area pasar.
“Kalau yang adu jotos ini kata orang-orang ada di luar pasar, saya juga baru tahu ini. Namun kalau masalah parkir yang di dalam Pasar memang sudah penuh, jadi ada yang parkir di Terminal,” imbuhnya.
Untuk diketahui, tarif parkir di Pasar Among Tani masih dengan harga normal yakni Dua Ribu Rupiah untuk roda dua, dan Tiga Ribu Rupiah untuk roda empat. Agus menegaskan tidak akan menarik tarif parkir diluar jangkauan karena akan masuk ke ranah pungli.
Apalagi untuk kendaraan roda dua yang sudah masuk sejak sore hari. Ditambah ia juga harus menyediakan space untuk jalur emergency bagi ambulan dan lain sebagainya.
“Di pasar sayur itu aktivitasnya ramai seperti biasa, jadi kondisinya sangat padat dan tidak mungkin menempatkan kendaraan di sana,” pungkasnya. (Dn)