Sudutkota.id – Seorang remaja berusia 15 tahun dilaporkan tenggelam di aliran Sungai Brantas di Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Senin (1/12/2025) sore.
Korban diketahui bernama AAP, seorang pelajar asal Dusun Kamulyan, Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
“Korban dilaporkan tenggelam ketika sedang berada di tepi sungai,” ujar Kapolsek Kepanjen AKP Subijanto, SH.
Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 15.20 WIB ketika korban bersama seorang temannya memancing dan bermain di tepi sungai. Teriakan minta tolong terdengar oleh seorang petani yang sedang bekerja di sawah tak jauh dari lokasi.
“Saksi mendengar suara anak-anak meminta tolong dan langsung menuju sumber suara,” kata Subijanto.
Saat tiba di lokasi, saksi menemukan satu anak berada di tepi sungai dalam keadaan panik, sedangkan korban sudah terbawa arus sekitar lima meter dari bibir sungai.
Upaya penyelamatan oleh saksi sempat dilakukan, namun tidak membuahkan hasil karena arus sungai cukup deras.
“Saksi berusaha menolong namun gagal karena kondisi arus yang kuat,” ucapnya
Mengetahui kondisi semakin darurat, saksi kemudian menghubungi perangkat desa dan meminta bantuan warga setempat. Tidak lama kemudian kejadian tersebut dilaporkan kepada Polsek Kepanjen dan tim SAR untuk proses pencarian.
“Pelaporan dilakukan segera setelah bantuan warga tidak mampu menjangkau korban,” ujarnya.
Setelah menerima laporan, personel Polsek Kepanjen langsung menuju lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan koordinasi dengan tim terkait. Petugas memastikan titik terakhir terlihatnya korban sebelum proses pencarian diperluas.
“Kami melakukan olah TKP untuk memastikan rute dan titik penyelaman pencarian,” jelasnya
Pencarian oleh tim SAR gabungan, polisi, dan warga berlangsung hingga menjelang malam namun belum membuahkan hasil. Kondisi gelap dan derasnya arus sungai membuat pencarian harus dihentikan sementara demi keselamatan petugas.
“Pencarian dihentikan karena malam dan akan dilanjutkan besok pagi,” ungkap AKP Subijanto.
Kapolsek Kepanjen mengimbau masyarakat, khususnya anak-anak dan orang tua, agar lebih waspada terhadap aktivitas di sekitar aliran Sungai Brantas terutama saat musim penghujan.
Arus deras dan permukaan tanah yang licin dinilai sangat berbahaya apabila digunakan untuk bermain.
“Kami berharap masyarakat lebih berhati-hati agar kejadian seperti ini tidak terulang,” tutup AKP Subijanto.




















