Sudutkota.id – Kabar hilangnya seorang remaja perempuan di Kota Batu mengundang keprihatinan warga. Divia Andini (15), siswi kelas 9 SMP asal Jalan Hasanudin, Kelurahan Junrejo, tak kunjung pulang sejak berpamitan kepada ibunya untuk pergi ke rumah temannya, pada Rabu siang (14/5/2025).
Remaja tersebut diketahui hendak mengunjungi temannya yang bernama Rahma di Dusun Dresel, Desa Oro-oro Ombo. Namun, sejak saat itu, Divia tak terlihat lagi oleh keluarga maupun teman-temannya.
“Ia keluar sekitar pukul 12 siang, habis pulang sekolah. Katanya mau ke rumah Rahma. Tapi sore harinya, Rahma bilang Divia belum juga datang,” tutur Suparmi, ibunda Divia, saat ditemui di awak media di kediamannya, Jumat (16/5).
Menurut Suparmi, Divia meninggalkan rumah dengan mengenakan jaket jumper warna hitam dan celana training biru dengan garis merah. Kekhawatiran memuncak ketika kabar dari Rahma memastikan bahwa Divia tak pernah sampai di tempat tujuan.
“Saya sempat ke rumah Rahma langsung. Tapi memang nggak ada kabarnya di sana. Akhirnya kami putuskan buat lapor ke Polres Batu,” jelasnya.
Keluarga juga mengandalkan media sosial untuk menyebarkan informasi mengenai hilangnya Divia. Foto dan ciri-ciri putri mereka dibagikan secara luas dengan harapan ada warga yang pernah melihat atau memiliki informasi penting.
“Kalau ada yang tahu atau melihat Divia, kami mohon bantuannya. Bisa hubungi kami langsung ke 0877-5266-0766 atau ke polisi. Kami hanya ingin Divia kembali pulang dengan selamat,” pinta Suparmi, dengan suara lirih menahan cemas.
Laporan kehilangan telah diterbitkan oleh pihak Polres Batu. Berdasarkan laporan tersebut, Divia memiliki ciri fisik bertubuh kurus, tinggi sekitar 150 sentimeter, berwajah lonjong, berkulit sawo matang, berambut lurus, dan berbicara lancar.
Kasus ini mendapat perhatian luas dari masyarakat sekitar. Beberapa komunitas relawan, termasuk warga sekitar Junrejo dan Oro-oro Ombo, turut membantu menyebarkan informasi demi mempercepat pencarian.
“Anak itu baik, sopan, dan pendiam. Warga di sini juga ikut merasa kehilangan,” ujar Pak Irfan, tetangga keluarga, yang mengaku sering melihat Divia membantu ibunya di rumah saat akhir pekan.
Kehilangan anak adalah mimpi buruk bagi setiap orang tua. Dalam situasi seperti ini, solidaritas warga menjadi tumpuan harapan. “Semoga Divia ditemukan secepatnya dan dalam keadaan sehat. Mari kita doakan bersama,” tambah Irfan.
Bagi warga yang memiliki informasi sekecil apa pun, sangat diharapkan untuk segera menghubungi pihak berwenang atau nomor keluarga yang telah disediakan.
Di tengah keresahan, harapan masih menyala di rumah Suparmi. Doa-doa terus terucap, berharap Divia kembali dan pelukan ibu tak lagi hanya sekadar kenangan.(mit)
