Sudutkota.id – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bekerja sama dengan Universitas Merdeka (Unmer) Malang menggelar kegiatan Penguatan Relawan Gerakan Kebajikan Pancasila, Sabtu (30/8/2025).
Acara yang berlangsung di Gedung Samantha Krida ini dihadiri ratusan peserta, mayoritas dari kalangan mahasiswa, akademisi, hingga perwakilan organisasi masyarakat.
Sejak pagi, peserta telah memadati lokasi untuk mengikuti rangkaian kegiatan yang diawali dengan registrasi, pembukaan, serta penampilan tari tradisional. Seluruh peserta kemudian bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebagai bentuk penghormatan dan penguatan nilai kebangsaan.
Rektor Universitas Merdeka Malang, Dr. Prihat Assih, SE, M.Si, Ak, CSRS, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kampus memiliki peran penting dalam menjaga nilai Pancasila agar tetap hidup di tengah masyarakat, terutama melalui generasi muda.
“Mahasiswa bukan hanya penerus bangsa, tetapi juga motor penggerak yang dapat menularkan semangat kebajikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi BPIP, Dr. Adhianti, S.IP, M.Si, yang membuka kegiatan secara resmi menegaskan bahwa Pancasila harus menjadi panduan hidup bangsa Indonesia di tengah derasnya arus globalisasi.
“Gerakan kebajikan Pancasila tidak boleh berhenti sebagai jargon. Relawan harus menjadi garda terdepan dalam mengawal nilai-nilai kebangsaan di tengah masyarakat, khususnya menghadapi ancaman ideologi transnasional yang bertentangan dengan jati diri bangsa,” jelasnya.
Setelah sesi sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi panel yang menghadirkan sejumlah narasumber yakni, Dr. Sukardi, M.Si (Akademisi Universitas Merdeka Malang), Hotrun Siregar, S.Sos, M.Si (Direktur Pengukuran Pelembagaan Pancasila BPIP) dan Dr. Wahyu Widodo, S.S, M.Hum (Akademisi Universitas Brawijaya)
Diskusi tersebut dipandu oleh Dr. Ana Mariani, S.Sos, M.Si, yang membangun dialog interaktif dengan peserta. Para narasumber menekankan perlunya strategi konkret agar nilai Pancasila tidak hanya dipahami secara teoritis, tetapi juga dipraktikkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurut Dr. Sukardi, mahasiswa harus menjadi pionir dalam menyebarkan nilai kebajikan Pancasila di lingkup sosialnya. Sementara itu, Hotrun Siregar menjelaskan pentingnya pengukuran pelembagaan Pancasila di berbagai sektor agar ideologi ini benar-benar membumi.
Adapun Dr. Wahyu Widodo menambahkan, tantangan terbesar saat ini adalah menjaga konsistensi praktik Pancasila dalam menghadapi derasnya pengaruh media digital.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan plakat, foto bersama, dan menyanyikan lagu Bagimu Negeri sebagai simbol komitmen bersama untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.




















