Putin Pecahkan Rekor, Menang Telak dalam Pemilu Tanpa Persaingan Ketat

- Advertisement -

Sudutkota.id- Presiden Vladimir Putin meraih rekor kemenangan telak dalam pemilu Rusia. Ia meraih 87,8 persen suara, hasil tertinggi dalam sejarah Rusia pasca-Soviet.

Menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh lembaga jajak pendapat Public Opinion Foundation (FOM). Pusat Penelitian Opini Publik Rusia (VCIOM) menempatkan Putin pada 87 persen. Hasil resmi pertama menunjukkan bahwa jajak pendapat tersebut akurat. 

Dari hasil ini berarti Putin (71), akan memulai masa jabatan enam tahun ke depan, dan akan membuatnya menyalip Josef Stalin, yang menjadikannya pemimpin terlama di Rusia selama lebih dari 200 tahun jika ia menyelesaikan masa jabatannya hingga tahun 2030.

Kandidat calon presiden yang lain, Nikolai Kharitonov menempati posisi kedua dengan hanya di bawah 4 persen, pendatang baru Vladislav Davankov ketiga, dan ultra-nasionalis Leonid Slutsky menduduki posisi keempat.

Pendukungnya meneriakkan “Putin, Putin, Putin” ketika dia muncul di panggung dan “Rusia, Rusia, Rusia” setelah dia menyampaikan pidato kemenangannya.

Putin mengatakan bahwa ia akan memprioritaskan penyelesaian tugas-tugas yang terkait dengan apa yang ia sebut sebagai “operasi militer khusus” Rusia di Ukraina dan akan memperkuat militer Rusia.

“Kita mempunyai banyak tugas ke depan. Namun ketika kita melakukan konsolidasi, tidak peduli siapa yang ingin mengintimidasi kita, menindas kita. Tidak ada seorang pun yang pernah berhasil dalam sejarah, mereka belum berhasil saat ini, dan mereka tidak akan pernah berhasil di masa depan,” kata Putin.

Sementara itu, terinspirasi oleh pemimpin oposisi Alexei Navalny, yang meninggal di penjara Arktik bulan lalu, ribuan penentangnya melakukan protes pada siang hari terhadap Putin di tempat pemungutan suara di Rusia dan luar negeri.

Namun Putin mengatakan kepada wartawan bahwa dia menganggap pemilu Rusia berlangsung demokratis dan mengatakan protes yang diilhami Navalny terhadap dirinya tidak berdampak pada hasil pemilu.

Menurut reuters, Amerika Serikat, Jerman, Inggris dan negara-negara lain mengatakan pemungutan suara di Rusia tersebut tidak bebas dan tidak adil karena pemenjaraan lawan politik dan sensor.

Barat menyebut Putin sebagai seorang otokrat dan pembunuh, sedangkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa Putin ingin memerintah selamanya dan bahwa pemungutan suara tersebut tidak sah. (Ka)

Baca Juga ..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Share post:

Subscribe

Populer

Berita Lainya
Related

Seorang Pemancing Dilaporkan Hilang di Pantai Watu Leter Gedangan Malang

Sudutkota.id - Para pemancing di kawasan Pantai Watu Leter,...

Jelang 100 Hari Kerja Pertama Jajaran Direksi, Perumda Tugu Tirta Borong Berbagai Penghargaan

Sudutkota.id - Menjelang 100 hari pertama masa kerja jajaran...

Akibat Terobos Jalan Pintas Jembatan Bumiayu Malang yang Diperbaiki, Banyak Pengendara Motor Tercebur Sungai

Sudutkota.id- Akibat nekat melewati jalan pintas jembatan di Jalan...

MWC NU Sugio “Kick Off” Hari Santri Nasional 2024 dengan MDS Rijalul Ansor

Sudutkota.id- Pengurus Majelis Wakil Cabang (MWCNU) Sugio melakukan "kick...