Sudutkota.id – Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan bahwa keterwakilan perempuan dalam politik Indonesia terus mengalami peningkatan signifikan, meskipun perjuangan untuk mencapai target ideal masih harus dilanjutkan.
Dalam periode keanggotaan 2024–2029, tercatat 127 dari total 580 kursi DPR RI diisi oleh perempuan, atau setara 21,9 persen. Angka ini menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah parlemen Indonesia sejak era reformasi.
“Ini adalah kemajuan besar, tetapi belum cukup. Target minimal 30 persen keterwakilan perempuan yang sudah lama kita perjuangkan belum tercapai. Suara perempuan adalah nada asli yang membentuk harmoni demokrasi. Tanpa itu, peradaban kita akan pincang,” kata Puan dalam pidato kenegaraan memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia di Gedung DPR RI, Jumat (15/8/2025).
Puan menekankan bahwa kesetaraan peran antara laki-laki dan perempuan bukan sekadar tuntutan keadilan, tetapi juga kebutuhan untuk membangun bangsa yang berdaya saing.
“Laki-laki dan perempuan hidup di dunia yang sama, memikul tanggung jawab yang sama, dan harus berbagi ruang serta kuasa, termasuk dalam jabatan publik,” ujarnya.
Menurutnya, pembangunan bangsa tidak cukup hanya berlandaskan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memerlukan pondasi kebudayaan yang kuat. Kebudayaan, kata Puan, bukan sekadar menjaga warisan masa lalu, melainkan juga menjadi kompas yang mengarahkan langkah bangsa di tengah derasnya arus globalisasi dan pengaruh budaya asing.
Ia mengingatkan bahwa semangat gotong royong adalah modal sosial terbesar bangsa Indonesia. Modal inilah yang sejak lama mengikat rakyat dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Rote, untuk bersatu menghadapi tantangan.
“Dengan gotong royong, kita bisa membangun kekuatan nasional yang kokoh dan berkelanjutan,” kata cucu Proklamator RI Bung Karno tersebut.
Dalam pidatonya, Puan juga menyampaikan penghargaan kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah bekerja keras demi kemajuan bangsa. Ia menyebut petani, nelayan, buruh, tenaga kesehatan di pelosok, prajurit TNI, dan aparat Polri sebagai garda terdepan yang bekerja tanpa kenal lelah.
Namun, ia mengingatkan masih ada pihak-pihak yang justru merugikan bangsa dengan mengeksploitasi rakyat dan sumber daya alam demi keuntungan pribadi.
“Peredaran narkoba, perdagangan ilegal, dan praktik bisnis yang tidak berpihak pada rakyat adalah ancaman serius yang harus kita lawan bersama,” tegasnya.
Menyinggung visi besar Indonesia Emas 2045, Puan menekankan bahwa peringatan 100 tahun kemerdekaan akan menjadi momentum penting. Berdasarkan proyeksi, pada tahun tersebut jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 324 juta jiwa, menjadikannya salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia.
Namun, ia mengingatkan bahwa besarnya jumlah penduduk tidak otomatis menjadi kekuatan jika tidak dibarengi peningkatan kualitas pendidikan, layanan kesehatan, penegakan hukum, serta pemberantasan korupsi yang konsisten.
“Dua puluh tahun menuju Indonesia Emas bukanlah waktu yang panjang. Kita tidak boleh berjalan dengan pola pikir lama dan kebiasaan yang menghambat kemajuan. Setiap hari adalah kesempatan untuk memperbaiki, membangun, dan memastikan rakyat merasakan manfaat pembangunan secara nyata,” ujar Puan.
Puan juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk memperkuat persatuan nasional dan menjaga keadilan sosial. Menurutnya, hanya dengan kolaborasi dan komitmen bersama, cita-cita Indonesia sebagai bangsa besar bisa terwujud.
“Dirgahayu Republik Indonesia. Indonesia tanah pusaka, mari kita doakan, kita jaga, dan kita perjuangkan bersama demi masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.(mit)